BAUBAU – Badan Penelitian dan Perkembangan (Litbang) Daerah Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar seminar hasil penelitian tentang Mata Air Kara disalah satu hotel di kota Baubau, Selasa (28/11).
Kepala Litbang Baubau, Mustafa Zain mengatakan, setelah pihaknya melakukan penelitian bersama LPPM Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari hasilnya Mata Air Kara yang terletak di Kelurahan Kantalai Kecamatan Lea-Lea dapat menjadi alternatif terbaru sumber air minum masyarakat Baubau.
“Sebagai tim penelitinya adalah Dr Halimo dan hasilnya secara potensial mata air Kara layak dikonsumsi serta diharapkan dapat menjadi sumber mata air untuk memenuhi kebutuhan air masyarakat Baubau,” Ucap Mustafa, Selasa (28/11).
Dia menuturkan, kendati Mata Air Kara dianggap tidak layak konsumsi oleh sebagian masyarakat karena ketika musim hujan airnya keruh akibat lumpur dan musim panas debit airnya berkurang, namun demikian dengan inovasi-inovasi yang dilakukan maka mata air tersebut bisa menjadi higienis.
“Salah satu caranya adalah melakukan penanaman pohon pada sumber-sumber mata air bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup agar dapat meningkatkan jumlah debit air maupun tingkat kejernihan pada sumber mata air,” jelasnya.
Selain itu, lanjut Mustafa, dengan ada penanaman pohon, sumber mata air mampu meningkat kapasitasnya sehingga dapat dikelola oleh pihak Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) untuk kemudian disalurkan ke masyarakat.
“Mata Air Kara telah memenuhi tiga syarat kelayakan sumber air yang bisa dikonsumsi yakni secara fisika, kimia dan biologis,” tandasnya.
Dari hasil kajian tersebut, Mustafa berharap Pemerintah Kota Baubau menjadikannya suatu kebijakan agar Mata Air Kara dapat dipertahankan pemanfaatannya demi keberlangsungan hidup masyarakat.
Reporter: Ardilan
Editor: Kardin