Editor : Def
UNAAHA – Untuk menghindarkan Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) dari malapetaka, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) menggelar ritual “Mosehe Wonua” di Makam Raja Lakidende yang berada di Kelurahan Arombu, Kecamatan Unaaha, Minggu (3/3/2019). Ritual Mosehe Wonua ini merupakan rangkaian kegiatan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Konawe ke-59.
Kegiatan ritual ini dihadiri oleh Bupati, Kery Saiful Konggoasa yang didampingi Wakil Bupati Gusli Topan Sabara dan Penjabat (Pj) Sekretaris daerah (Sekda) serta seluruh Pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup Pemkab Konawe.
Baca Juga :
- Ariel Sogepe Rilis Lagu Religi Tolaki Perdana
- Keaktifan Menurun, DPRD Konawe Didesak Evaluasi Disiplin
Prosesi mosehe wonua yang digelar pukul 06.30 wita dilakukan penyembelihan hewan kerbau sebagai bentuk pengorbanan, bahkan para penjabat yang hadir di lokasi ritual diharuskan menyentuh tubuh kerbau tersebut. Namun karena banyak pejabat yang hadir maka digunakan tali pengikat kerbau untuk dipegang.
“Penyembelihan hewan kerbau sebagai bentuk pengorbanan kita, dan ritual ini harus dilaksanakan pada pagi hari atau saat matahari mulai bersinar. Kenapa harus pagi, karena ini merupakan prosesi ritualnya dan semoga masyarakat Konawe diberi umur panjang dan selalu mendapatakn rezeki yang halal,” ujar salah satu Tokoh adat Konawe, Bahruddin.
Bupati, Kery Saiful Konggoasa yang didampingi Wakil Bupati Gusli Topan Sabara dan Pj Sekda Ferdinan, serta seluruh Pimpinan OPD lingkup Konawe mengikuti prosesi ritual Mosehe Wonua, Minggu (3/3/2019)
Bupati Konawe, Kery Saiful Konggoasa mengatakan, ritual Mosehe Wonua merupakan ritual untuk membersihkan Kabupaten Konawe dari berbagai malapetaka seperti perzinaan, perkelahian, pertengkaran, dan bencana alam, sehingga hal-hal yang tidak diinginkan dan berbagai musibah tidak terjadi di Konawe.
“Ini juga merupakan bentuk doa dan harapan kita kepada Allah SWT dan leluhur, agar Konawe dan masyarakatnya terhindar dari marabahaya,” tutup Mantan Ketua DPRD Konawe itu.