BAUBAUDaerah

Hingga Maret, Sudah 30 Kasus DBD di Baubau

260
Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Baubau, Marfiah Tahara
Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Baubau, Marfiah Tahara

Reporter: Ardilan / Editor: La Ode Adnan Irham

BAUBAU – Pemerintah Kota Baubau mencatat sudah ada 30 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang terjadi selama tiga bulan terakhir di 2020 hingga 11 Maret 2020 ini.

“Dengan rincian Januari 12 kasus, Februari 13 kasus dan 5 kasus selama Maret,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit (P2P), Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra), Marfiah Tahara, Rabu 11 Maret 2020.

Rata-rata pasien DBD didominasi balita dan anak sekolah karena daya tahan tubuh balita lebih rentan dibanding orang dewasa. Akibatnya virus yang ditularkan nyamuk mudah menjangkiti balita.

Katanya, angka kasus DBD selalu mengalami peningkatan diawal tahun 2020 akibat iklim wilayah Indonesia yang mengalami musim penghujan, sehingga memungkinkan semakin banyaknya perkembangan jentik nyamuk Aedes Aegypti.

“Jumlah ini menurun dibanding tahun sebelumnya diperiode yang sama yang mencapai 124 kasus. Namun tidak ada pasien dinyatakan meninggal dunia,” tuturnya.

Sebagai upaya pengendalian DBD, Marfiah membeberkan pihaknya selalu melakukan penyuluhan, sekaligus mengimbau warga melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) secara rutin. Misalnya, mengumpulkan dan membersihkan botol-botol minuman yang bisa menjadi sarang nyamuk.

Selain itu, kata dia, pengendalian kasus DBD tidak lagi mengutamakan voging. Sebab, tindakan itu hanya membunuh nyamuk dewasa, namun tidak untuk jentiknya.

You cannot copy content of this page

You cannot print contents of this website.
Exit mobile version