Editor: Wiwid Abid Abadi
KENDARI – Ketua Umum (Ketum) terpilih, Badan Pengurus Pusat (BPP), Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), Mardani H Maming langsung ‘tancap gas’ menyiapkan rancangan program kerja HIPMI kedepan.
Salah satu programnya, adalah mengumpulkan 100 nama calon ‘konglomerat baru’ untuk diserahkan ke Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi).
Hal itu dilakukan Mardani sesuai dengan pidato Presiden Jokowi saat membuka Musyawarah Nasional (Munas) XVI HIPMI 16 – 17 September 2019 di The Sultan Hotel Jakarta, yang mengatakan bahwa Indonesia perlu adanya konglomerat baru.
Selain menindaklanjuti pidato Presiden Jokowi, mantan Bupati Tanah Bumbu ini juga sudah menyiapkan program kerja yang bisa menghasilkan konglomerat baru, untuk meningkatkan kualitas pengusaha muda Indonesia.
“Di Indonesia memang perlu lahir konglomerat – konglomerat baru. Kita sebagai pengusaha, apalagi terabung di HIPMI harus menjadi pemain utama, dan menjadi tuan di negeri sendiri,” kata Mardani di Jakarta, Jumat (20/9/2019).
“Insyallah, kita akan segera berikan 100 nama untuk Bapak Presiden. Pak Jokowi cuma minta 20 nama, tapi kita akan berikan 100 nama pengusaha yang kompeten dan punya track record yang jelas. Mudah-mudahan 100 nama ini bisa diterima semuanya oleh Bapak Presiden untuk memberikan pemerataan ekonomi di seluruh Indonesia,“ sambungnya.
BACA JUGA:
- Harmin Dessy Paparkan Program Kemenangan di Pilkada Konawe di Hadapan Puluhan Ribu Massa Yang Hadiri Kampanye Akbar
- Empat Artis Ibu Kota Ikut Meriahkan Kampanye Akbar Paslon No 3 Harmin dan Dessy di Lapangan Sepak Bola Desa Humboto Uepai, Ribuan Massa dari 28 Kecamatan Turut Memeriahkannya
- DKPP RI Jatuhkan Sanksi Kepada Komisioner KPUD dan Bawaslu Konawe
Mardani bilang, dirinya sebagai Ketum HIPMI akan melihat siapa saja yang memiliki peluang untuk menjadi konglomerat baru dari berbagai daerah agar ada pemerataan ekonomi di Indonesia.
Ia juga sangat menyambut baik komitmen Presiden yang mendukung lahirnya pengusaha dan konglomerat baru. Tentu, konglomerat dan pengusaha baru bisa lahir jika ada campur tangan pemerintah.
“Betul apa yang sudah dikatakan Bang Bahlil Lahadalia, bahwa Gubernur, Bupati, Presiden hingga Menteri sudah mengalami pergantian, tapi konglomerat di Indonesia masih itu-itu saja. Perlu sekali pengusaha-pengusaha muda ini bisa naik kelas, karena para pengusaha daerah memiliki banyak potensi. Sinergitas antara HIPMI dan pemerintah harus semakin kuat,” katanya.
CEO PT Batulicin 69 dan PT Maming 69 ini, juga menginginkan agar adanya peningkatan kualitas pengusaha. Ia juga ingin, konglomerat yang ada di HIPMI saat ini bisa tumbuh bersama dengan pengusaha – pengusaha baru, serta menciptakan kolaborasi meningkatkan kualitas pengusaha menjadi konglomerat baru.
“Harapan saya, dukungan dan komitmen Presiden Jokowi bisa mendorong lahirnya konglomerat baru. Karena bagi saya, sulit jika dari pemerintah tidak membuka pintu itu,” ujarnya.
“Dengan lahirnya pengusaha, lalu menjadi konglomerat baru, akan berimplikasi dengan terbukanya lapangan pekerjaan baru. Utamanya di daerah – daerah yang merata. Tentu, ekonomi masyarakat akan meningkat dan ekonomi Indonesia akan lebih baik,” pungkasnya.