Reporter: Hendrik B
Editor: La Ode Adnan Irham
KENDARI – Beredar informasi para pemuda Gunung Jati bakal turun ke jalan dengan membawa sejumlah senjata tajam salah satunya busur, dipastikan Hoaks alias tidak benar. Masyarakat diminta tak mudah percaya dengan isu tersebut.
Informasi tersebut beredar luas dan cepat di media sosial. Salah satunya di grup Whatsapp, ketika dikabarkan salah seorang mahasiswa yang tinggal di Gunung Jati meninggal dunia saat mengikuti demonstrasi penolakan RUU di depan Sekretariat DPRD Provinsi Sultra, Kamis (26/9/2019).
Muhamad Aldin, pemuda warga Kelurahan Jati Mekar, Kecamatan Kendari, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) mengatakan, isu yang beredar secara berantai itu sangat tidak benar.
Kata Demisioner Ketua Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) itu, saat ini dirinya berada di Rumah Sakit Abunawas bersama keluarga korban.
BACA JUGA:
- Lantik Pj Wali Kota Kendari dan Pj Bupati Muna Barat, Andap Budhi Revianto: Kerja Disiplin dan Utamakan Kepentingan Masyarakat
- Dinas Pariwisata Sultra Terbaik Soal Keterbukaan Informasi Publik
- Wakil Ketua Komisi V DPR RI Bersama Direktur Bendungan dan Danau Kementrian PUPR Kunjungi Lokasi Bendungan Pelisika
“Kalau ada informasi bahwa keluarga korban itu akan turun dengan membawa busur itu adalah hoaks, karena saya bersama dengan keluarga korban,” ungkap aktivis angkatan 2013 ini saat dikonfirmasi via telpon, Kamis malam (26/09/2019).
Informasi palsu itu menurutnya, hanya sebagai salah satu upaya provokasi untuk menjadikan tameng perlindungan agar dapat melakukan perbuatan buruk dan dilakukan oknum-oknum tak bertanggung jawab yang ingin membuat kericuhan di Kota Kendari.
“Jadi isu tersebut adalah hoaks, karena saya masih berada di Rumah Sakit bersama keluarganya dan lagi menunggu hasil otopsi korban. Saya juga ini satu lorong dengan korban,” pungkasnya. (A)