KendariKAMPUSPENDIDIKAN

IAIN Kendari Gelar Pembekalan Profesor

679
Rektor IAIN Kendari,bersama guru besar dan peserta calon guru besar usai menggelar focused group discussion. Foto : Humas IAIN Kendari

Reporter : Supriyadin Tungga

KENDARI – Perubahan status kelembagaan IAIN Kendari menuju UIN masih terus diperjuangkan dengan memenuhi berbagai aspek terutama mutu tri dharma perguruan tinggi. Pemenuhan ini juga tidak terlepas dari kualitas para tenaga dosen dan tenaga kependidikan yang diukur dari pencapaian gelar akademik dan pencapaian kinerja.

Sejak tahun 2019, IAIN Kendari melaksanakan kegiatan akselerasi guru besar dalam rangka menambah jumlah dosen yang meraih gelar akademik tertinggi itu setelah sebelumnya Faizah Binti Awad menjadi guru besar pertama. Disusul oleh Zulkifli.

Pembekalan terhadap guru besar juga dilakukan di penghujung tahun 2020 dengan melibatkan sebagian besar dosen yang telah memenuhi syarat kepangkatan untuk pengusulan guru besar melalui kegiatan pendampingan calon guru besar yang dilaksanakan secara daring dan luring di Aula Mini IAIN Kendari, Senin 14 Desember 2020.

Rektor IAIN Kendari, Faizah Binti Awad mengatakan pihaknya mendorong para dosen untuk segera memenuhi berbagai persyaratan pengusulan guru besar terutama terkait publikasi karya ilmiah pada jurnal internasional terindeks Scopus dan Thomson.

“Kami berupaya mendorong penambahan guru besar ini melalui kebijakan bersifat materil maupun non materil sesuai dengan kewenangan yang kami miliki. Kami berharap pencapaian ini tidak stagnan pada dua orang, tetapi akan terus berlanjut pada bapak dan ibu sekalian dalam waktu yang tidak terlalu lama,” ungkap Aizah dihadapan para peserta pembekalan guru besar.

Wakil Rektor I IAIN Kendari, Husain Insawan selaku pelaksana kegiatan menjelaskan, kegiatan ini bertujuan me-refresh semangat dan motivasi para calon guru besar lingkup IAIN Kendari untuk memenuhi persyaratan dalam meraih gelar Mahaguru ini.

“Kami menghadirkan narasumber yang pengalamannya sudah tidak diragukan lagi. Mudah-mudahan kehadiran Prof. Dr. Abdul Mujib, M.Ag bisa membantu mengarahkan upaya kita semua agar sesuai dengan koridor dan ketentuan dalam proses pemenuhan persyaratan guru besar,” kata Husain.

Sementara, Abdul Mujib memaparkan berbagai hal penting yang perlu diperhatikan para dosen agar tidak mengalami kendala dalam pengusulan guru besar. Beberapa diantaranya terkait kesesuaian mata kuliah binaan dengan bidang ilmu studi doktoral dosen yang bersangkutan, keseuaian core jurnal dengan bidang ilmu yang ditekuni serta kredibilitas jurnal internasional yang digunakan untuk mempublikasikan karya ilmiah dosen.

“Dibutuhkan kehati-hatian dan ketelitian para dosen pada semua aspek itu agar pada saat pengusulan tidak mengalami kendala yang berarti. Aspek kami sebutkan di atas seringkali menjadi hambatan bagi para dosen dalam pengusulan guru besar,” jelasnya.

Untuk diketahui, Abdul Mujib merupakan guru besar Psikologi Islam di UIN Syari Hidayatullah Jakarta. Dia telah meraih gelar guru besar pada usia 38 tahun dan dinobatkan sebagai pakar psikologi Islam kedua di Dunia. (3).

You cannot copy content of this page

You cannot print contents of this website.
Exit mobile version