NEWS

ICA Sultra Perjuangkan Makanan Lokal Sultra Masuk Restoran

1276
×

ICA Sultra Perjuangkan Makanan Lokal Sultra Masuk Restoran

Sebarkan artikel ini
Tampak Chef Yoga saat menjadi bintang tamu di selamat pagi Sultra, Mektv.

KENDARI – Indonesian Chef Association (ICA) Wilayah Sulawesi Tenggara (Sultra) terus berupaya mengangkat dan mengembangkan makanan khas Sultra agar bisa menjadi makanan pilihan pertama di hotel, restoran, dan rumah makan yang ada di Sultra.

Salah seorang anggota ICA yakni Chef Yoga mengatakan potensi makanan lokal Sultra masuk hotel, restoran, dan rumah makan sangat terbuka mengingat makanan lokal selain enak dan sehat juga aman dikonsumsi tamu hotel, restoran dan rumah makan.

“Makanan lokal Sultra berasal dari bahan alami dengan bumbu yang berasal dari rempah-rempah yang ada di alam bebas, sehingga enak dan sehat untuk dikonsumsi tidak seperti makanan dari luar negeri yang kita tidak tahu apakah sehat dikonsumsi atau tidak,” terang Yoga saat menjadi narasumber Selamat Pagi Sultra di studio Mektv, Selasa 14 Desember 2021.

Selain itu, kalau dibandingkan dengan jenis makanan internasional tidak ada yang bisa mengalahkan makanan khas lokal Sultra, karena juga berfungsi sebagai obat herbal. “Kita harus bangga dengan makanan lokal Sultra,” ungkapnya.

Yoga mencontohkan, jenis makanan dari sagu yang di kenal dengan makanan sinonggi bisa juga dikreasi menjadi makanan sagu bakar. Begitu juga ikan yang selama ini kita kenal hanya ikan bakar dan ikan masak dan goreng bisa kita kreasi menjadi ikan asap.

Menurutnya, saat ini makanan lokal Sultra sudah mulai dikembangkan tapi belum maksimal terutama dalam hal penyajianya, karena kalau dari bahan baku dan bumbu memang sudah seperti itu keadaanya, tapi penyajian harus lebih menarik agar tamu hotel, restoran dan rumah makan menjadi makanan lokal sebagai pilihan pertama.

Makanan lokal Sultra sudah mulai dikenal di nusantara bahkan sampai ke luar negeri, karena diceritakan tamu yang pernah ke Kendari juga karena peran ICA yang memperkanalkan sampai ke amerika dan Jepang.

Ia berharap para pencinta kuliner, pengusaha kuliner, pemilik restoran dan hotel terus mengangkat makanan lokal Sultra, karena makanan khas daerah adalah identitas suatu daerah. “Intinya sudah saatnya makanan lokal Sultra mendunia, bukan sebaliknya makanan daerah luar negeri yang masuk ke Sultra,” pungkasnya.

Penulis : Redaksi

You cannot copy content of this page