KENDARI – Indeks Nilai Tukar Petani (NTP) Sultra bulan Juli 2018 tercatat 94,80 atau mengalami penurunan sebesar 1,05 persen dibanding bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 95,8.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Moh Edy Mahmud menjelaskan, indeks NTP masing-masing subsektor tercatat pada Nilai Subsektor Tanaman Pangan (NTPP) 85,20, nilai Subsektor Hortikultura (NTPH) 92,79, Nilai Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) 89,87, Nilai Subsektor Peternakan (NTPT) 106,24 dan Nilai Subsektor Perikanan (NTNP) 116,14.
“Untuk indeks NTP Nasional sebesar 101,66 atau turun sebesar 0,37 persen dari sebelumnya 102,04. Pada Bulan Juli 2018, secara nasional terapat 6 provinsi mengalami kenaikan Indeks NTP, sedangkan 27 provinsi lainnya mengalami penurunan indeks,” ujar Moh Edy di aula BPS, Rabu (01/08/2018).
Lanjut Edy, kenaikan tertinggi tercatat di Provinsi Nusa Tenggara Timur yaitu sebesar 1,10 persen, sedangkan penurunan terbesar tercatat di Provinsi Banten sebesar 2,11 persen.
Ia menyebutkan, pada Juli 2018 Provinsi Sultra tercatat mengalami inflasi perdesaan sebesar 0,86 persen.
“Hal ini terjadi karena adanya kenaikan indeks harga pada seluruh kelompok konsumsi rumah tangga, yaitu kelompok bahan makanan naik 1,52 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,06 persen; kelompok perumahan 0,07 persen; kelompok sandang sebesar 0,07 persen; kelompok kesehatan 0,08 persen; kelompok pendidikan, rekreasi, dan olah raga sebesar 0,54 persen; serta kelompok transportasi dan komunikasi naik sebesar 1,22 persen,” pungkasnya.
Moh. Edy menguraikan, bahwa NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan atau daya beli petani di perdesaan. Indeks NTP juga menunjukkan daya tukar (term of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. Nilai tukar petani kalau nilainya dibawah 100 berarti petaninya rugi karena yang dibayarkan lebih besar dibanding dengan yang diterima.
“Semakin tinggi Indeks NTP, secara relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan atau daya beli petani. Indeks Nilai Tukar Petani (NTP) yang diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani terhadap indeks harga yang dibayar petani (dalam persentase), “Tutupnya.