KENDARI, Mediakendari.com – Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Andap Budhi Revianto mengimbau agar TPID kabupaten/kota menjaga angka inflasi di Sultra yang saat ini rendah dan stabil.
“Alhamdulillah dan terima kasih. IPH sebagai Proxy inflasi pada minggu ke IV bulan April 2024 menunjukkan angka rendah dan stabil antar waktu. Untuk selalu rendah dan pastikan akumulasi sepanjang tahun tidak lebih dari rentang target inflasi tahunan 1,5%-3,5%,” ungkapnya.
Ia menyarankan pergerakan bulanan sebaiknya agar dijaga antara 0,12%-0,3%, tidak boleh lebih. Untuk kabupaten non IHK, parameternya sebenarnya relatif gampang mengingat yang dijaga komoditasnya terbatas (hanya 20 saja). Tidak seperti Kabupaten/Kota IHK (4 daerah : Kendari, Baubau, Konawe, dan Kolaka) yang >400 komoditas.
Dari data, untuk Wakatobi kenaikan terjadi untuk komoditas beras, bawang merah dan cabe merah, dipastikan adanya kendala pasokan. TPID Pemprov dan Kabupaten Wakatobi harus melakukan pendalaman mulai dari perkembangan harga dari 20 komoditas terpilih pada minggu ke 4 April 2024 di Sulawesi Tenggara mengalami penurunan harga, hal ini ditandai dengan IPH sebesar -1,98. *Sultra berada pada posisi 7 terendah dari 38 provinsi.*;
Khusus Wakatobi terjadi kenaikan harga pada komoditas Beras, Cabe Merah dan Bawang Merah. Menempatkan Wakatobi pada posisi ketujuh tertinggi tapi masih dalam rentang kendali.
“Secara rerata dari 17 Kabupaten/Kota di Sulawesi Tenggara pada minggu ke 4 April 2025 sudah menunjukkan penurunan harga. Penurunan harga terdalam tercatat di Bombana sebesar -8.11 persen. Perlu terus diupayakan penurunan harga shg dapat terus terjaga hingga kembali pada titik keseimbangan. Utamanya untuk komoditas beras. Setidaknya pada level harga sebelum kenaikan yang sangat tinggi pada beberapa bulan yang lalu,” katanya.