Editor : Wiwid Abid Abadi
KENDARI – Awal rencana Pemerintah Provinsi (Pemprov), Sulawesi Tenggara (Sultra), membangun Rumah Sakit (RS) Jantung yang dipusatkan di Kota Kendari, sudah banyak mendapat kritik.
Namun akhirnya, proyek itu tetap berjalan, ditandai dengan pemencetan sirine oleh Gubernur Ali Mazi, lalu dilanjutkan dengan pemasangan tiang pancang pertama, pada Kamis 29 Agustus 2019.
Lalu, pada Kamis (5/9/2109), saat ekspos satu tahun Ali Mazi – Lukman Abunawas (AMAN) memimpin Sultra, Gubernur menjelaskan alasanya tetap membangun RS Jantung.
Ali Mazi menjelaskan, keberadaan RS Jantung dan Pembulu Darah di Indonesia jumlahnya sangat sedikit. Dengan berdirinya RS Jantung di Sultra, hal itu akan membantu para penderita sakit jantung untuk sembuh.
Kemudian, lanjut dia, penderita penyakit jantung di Indonesia, bahkan dunia jumlahnya masih banyak. Penyakit jantung juga masih menjadi ‘pembunuh’ nomer 1 di dunia. Keberadaan RS itu nantinya, diharapkan menjadi ‘harapan hidup’ bagi penderita penyakit jantung.
Selain membantu menyediakan tempat pengobatan penyakit jantung, kata Ali Mazi, keberadaan RS Jantung juga bakal membawa keuntungan bagi pendapatan asli daerah Sultra. Keberadaan RS itu, diharapkan memberi income ke daerah.
“Saya berfikiran, disamping membantu manusia menyembuhkan penyakit jantung, kita juga akan mendapat income yang besar,” kata Ali Mazi saat membacakan sambutanya.
“Seperti dibilang Ketua DPRD tadi, kita bisa dapat Rp 25 – Rp 30 miliar perbulan,” sambungnya.
Baca Juga:
- Dinas Pariwisata Sultra Terbaik Soal Keterbukaan Informasi Publik
- Wakil Ketua Komisi V DPR RI Bersama Direktur Bendungan dan Danau Kementrian PUPR Kunjungi Lokasi Bendungan Pelisika
- KPU Muna Barat Sukses Raih Penghargaan Peringkat I Terkait Pengelolaan Pelaporan Dana Kampanye
- Nekat Bawa Sabu Seberat 104.25 Gram dengan Upah Rp 2 Juta, Pria di Muna Ditangkap Polisi
- Pemda Koltim Gelar Sayembara Logo HUT ke 12 Tahun
- Kapolri Apresiasi Peluncuran 2 Buku Antikorupsi di Harkordia
Ia juga meminta doa dan dukungan masyarakat Sultra, agar pembangunan RS itu bisa sesegera mungkin bisa diseleseikan.
Sesuai perencanaan, pembangunan RS Jantung dan Pembulu Darah akan dibangun secara bertahap. RS itu dibangun diatas lahan Eks Rumah Sakit Provinsi lama, seluas 5 hektare. Di tahap awal, anggaran yang dikucurkan dari APBD Sultra 2019 sekitar Rp 95,673 miliar. Gedung itu direncanakan memiliki 7 lantai, dan dilengkapi dengan berbagai fasilitas.