NEWS

Ini Hafidza Terbaik di Ummusabri Kendari, Asalnya Tidak Disangka

2244
Tampak Karimatur Riski Wisudawan Hafidza Terbaik tingkat Madrasah Aliyah (MA) di Umusabri bersama orang tua Bapak Mifta Abidin dan Ibu Rumikatun

KENDARI – Tidak ada yang menyangka Karimatur Riski akan menjadi Wisudawan Hafidza Terbaik tingkat Madrasah Aliyah (MA) Umusabri di Kota Kendari.

Yang cukup mengejutkan Karimatur bukan anak dari seorang alim ulama. Melainkan orang tuanya adalah pedagang pecah belah di Kecamatan Kambara, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra).

Namun, anak dari pasangan Mifta Abidin dan Rumikatun itu mampu menghafal hingga sebanyak 7 juz yang ada di dalam kitab Suci Al-qur’an selama sekolah.

Karimatur mengungkapkan dirinya merasa senang dan terharu atas pencapaian itu. Sebab usaha dan kerja kerasnya selama ini  dapat membuahkan hasil.

Baca Juga : Tujuh Kali Raih WTP, Bupati Konawe Kery Saiful Konggoasa Buktikan Keseriusan Mengelola Keuangan Daerah

“Pastinya saya sangat senang, terharu juga bersyukur karena bisa menjadi seorang wisudawan terbaik,” ujarnya, Sabtu 4 Juni 2022.

Dalam menghafal, ia mengatakan itu bukanlah hal yang mudah, sebab banyak cobaan, rintangan serta godaan. Olehnya, perlu ditanamkannya niat yang kokoh, mau berjuang dan berani mengorbankan sesuatu seperti waktu bermain.

Dirinyapun merasakan demikian, terlebih dalam melakukan penghafalan ada ayat yang jarang didengar.

“Kalau kesulitan itu pasti ada, karena setiap juz ada kesulitannya masing-masing. Yang berat itu biasanya menumukan kata-kata yang baru atau jarang didengar,” ucapnya.

Olehya, ia sedikit membagi tips bagi yang baru ingin memulai menghafal qur’an yakni, pertama menanamkan niat, memulai dan rajin murojaah secara istiqomah dan bila telah memiliki hafalan untuk dijaga, sebab menjaga lebih susah ketimbang menghafal.

Namun meski demikian, pencapaian yang diraihnya hari ini bukan akhir dari perjalananya untuk menjadi seorang wanita sholeha yang dapat membahagiakan orang tua baik di dunia maupun akhirat.

Rencananya, kedepannya ia akan melanjutkan mondok di tanah Jawa yang masyoritas masyarakat mengatakan itu adalah gudangnya ilmu pengetahuan untuk menuntaskan hafalannya hingga 30 juz dan menjadin seorang Hafidza.

Merespon hal itu, orang tua laki-laki, Mifta Abidin menyampaikan bahwa dirinya akan selalu mensuport anaknya dalam hal kebaikan bila itu yanh dapat membuatnya menjadi anak yang sholeha dan berbakti kepada orang tua.

“Saya bersyukur bila memang itu keinginan anak saya. Anaknya juga berprestasi dan mau jadi saya ikuti saja kemauannya asal dia mau belajar,” katanya.

Baca Juga : TPP Bagi ASN di Konawe akan Dibayarkan Tahun 2023

Dirinya menjelaskan, bahwa anaknya tersebut sejak kecil telah terlihat memiliki potensi di dalam dirinya. Dibuktikan dengan selalu mendapatkan juara dari sejak duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) hingga saat ini.

“Sedangkan penghafal Qur’an, ia telah mulai sejak duduk masih duduk di bangku Madrasah Tsanawiyah (Mts) lalu melanjutkannya ke Kota Kendari setelah lulus untuk mondok,” katanya.

Bahkan anaknya itu pernah meraih juara 1  MTQ Kategori Fahmil Quran, sehingga dipercayakan mewakili Kabupaten Muna dan melanjutkan pertandingan itu di Kota Kendari. Namun harus gugur dan tidak dapat melanjutkan langkahnya untuk  mewakil Provinsi Sultra ke Ibu Kota karena  mendapatkan juara 3.

Selanjutnya, Mifta berharap anaknya itu bisa menjadi seorang penghafal Qur’an  yang dapat membanggakan kedua orang tua dan bermanfaat bagi dirinya, keluarga serta orang banyak atas ilmu yang telah ia dapatkan.

 

Reporter : Muhammad Ismail

You cannot copy content of this page

You cannot print contents of this website.
Exit mobile version