KENDARI – Seorang Kepala Sekolah di sebuah pesantren berinisial BM, terpaksa berurusan dengan polisi lantaran diduga menganiaya tiga orang siswanya sendiri hingga babak belur.
Salah seorang korban RZ (13), yang ditemui di Mapolsek Poasia menuturkan, ia dan kedua temannya dianiaya ketika sedang dalam perjalanan, sang Kepala Sekolah tiba-tiba menghentikan kendaraannya lalu turun menganiaya mereka hingga mengalami memar di bagian wajah.
“Saya tidak tau kenapa, tiba-tiba dia kasi berhenti mobil terus turun pukuli kami,” ujar RZ.
RZ menambahkan, kejadian itu terjadi pada Selasa malam (17/10), ketika mereka hendak berkunjung ke rumah temannya.
Korban bersama orang tuanya yang merasa tak terima dengan tindakan penganiayaan ini melapor ke Polsek Poasia pada Rabu siang (18/10) didampingi oleh pengacaranya.
“Kalau tindakan dilakukan di dalam ruangan belajar mungkin terkesan mendidik tapi kalau di luar sekolah ini tidak bisa diterima,” ujar salah seorang orang tua siswa, Ganefo.
Kapolsek Poasia, Kompol Haeruddin, menambahkan, dugaan tindak penganiayaan itu terjadi di sekitar lingkungan pesantren pada Selasa malam ketika para korban hendak mengujungi temannya.
“Kejadian itu, menurut penuturan korban, terjadi di dekat pesantren ketika mereka mau kunjungi rumah temannya,” ucap Haeruddin.
Sementara itu, Terlapor BM yang ditemui awak mediakendari.com tak mau berkomentar perihal kasus yang membelit dirinya.
Reporter : Samsul
Editor: Ronal Fajar