NEWS

Irigasi Beton Baru Sedikit yang Menjangkau Persawahan di Baubau

648
×

Irigasi Beton Baru Sedikit yang Menjangkau Persawahan di Baubau

Sebarkan artikel ini

BAUBAU,MEDIAKENDARI.COM – Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dipertan) Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra), Muhammad Rais menyebut, jaringan irigasi tersier beton baru sedikit yang menjangkau areal persawahan di Kota Baubau.

Rais mengakui hal itu menjadi kendala yang kerap dikeluhkan oleh petani sawah. Selama ini, petani hanya mengandalkan jaringan irigasi tanah yang tidak efektif mengalirkan air.

“Pembangunan jaringan irigasi tersier sebenarnya sudah diusulkan dalam APBD Kota Baubau, namun tidak bisa diakomodir dalam jumlah banyak karena keuangan daerah sangat terbatas selama tiga tahun terakhir akibat pandemi (Covid-19),” ungkap Kepala Dipertan Kota Baubau, Muhammad Rais dalam keterangannya ditulis Kamis, 09 Februari 2023.

Rais menerangkan hingga saat ini baru sekitar 26 hektare persawahan yang teraliri jaringan irigasi beton dari total keseluruhan lahan persawahan di daerah eks pusat Kesultanan Buton yang mencapai 1.300 hektare.

Ia menjelaskan bantuan jaringan irigasi dari pemerintah pusat tidak relevan dengan luas lahan yang ada. Rais mencontohkan satu paket bantuan irigasi dari pemerintah pusat kurang lebih Rp 75 juta harus menjangkau 50 hektare lahan. Dengan jumlah uang tersebut, hanya diperkirakan bisa membangun 100 meter jaringan irigasi yang dapat mengaliri sawah seluas satu hektare dari target 50 hektare.

“Tentu itu tidak masuk akal. Jadi kalau kita bicara satu paket (bantuan irigasi) hanya mampu satu hektare, maka selama ini baru 26 hektare yang terjangkau irigasi dari 1.300 hektare luas areal persawahan kita. Selama ini petani merasa was-was ketika memasuki musim kemarau karena berdasarkan pengalaman sebelumnya, tanaman mereka kerap kali dilanda kekeringan,” urainya.

Rais menambahkan akibat yang muncul dari kurangnya jaringan irigasi beton yakni pada saat musim kemarau terdapat beberapa areal persawahan yang tidak bisa dijangkau oleh air karena persediaan air yang kurang. Disisi lain, banyak air terserap ke dalam tanah karena jaringan irigasi di Baubau masih banyak dari tanah.

“Ketika memasuki musim hujan, petani khawatir tanaman mereka terendam banjir seperti kejadian tahun-tahun sebelumnya akibat hutan yang berada diatas areal persawahan itu sudah mulai gundul karena akitivitas penebangan pohon secara liar,” katanya.

Penulis : Ardilan

You cannot copy content of this page