KENDARI, MEDIAKENDARI.COM–Program Itikaf yang rutin dilaksanakan tiap 10 Ramadan terakhir oleh Islamic Center Muadz Bin Jabal (ICM) kembali digelar tahun ini dengan jumlah sekitar 700 peserta itikaf.
Hal ini dibenarkan oleh Ketua Lazis Muadz Bin Jabal, Bahmid Heru, yang juga menjelaskan pendaftaran yang telah dibuka sejak 20 ramadan lalu.
“Jadi sistem daftar online, jadi kita sudah menyediakan formulir di website kami yang perlu diisi oleh peserta itikaf, agar kami bisa menyesuaikan jumlah konsumsi” jelas Heru.
Bagi peserta yang tidak mendaftar melalui website yang tersedia tetap bisa melaksanakan itikaf, namun perlu melaporkan terlebih dahulu ke pihak panitia.
Pendaftaran secara online dilakukan panitia untuk memudahkan dalam mengkoordinir para jamaah dalam pelaksanaan itikaf, sehingga panitia bisa menyediakan kebutuhan selama itikaf, seperti untuk berbuka puasa, makan malam dan sahur.
Sumber dana konsumsi para peserta itikaf ini berupa open donasi dari pihak ICM, kemudian sumbangsi para masyarakat, dan juga beberapa yang menitipkan infaqnya di posko zakat.
“Jadi ada yang berupa uang ataupun makanan yang dititipkan kepada kami untuk para peserta itikaf” terangnya.
Dalam mengisi kegiatan itikaf, panitia menyiapkan beberapa rutinitas seperti pengajian sebelum sahur ataupun sesudah shalat isya, shalat tahajud berjamaah dan untuk rutinitas personal yaitu tadarus Alquran.
“Ada juga yang menyempatkan untuk bersedekah tanpa ingin diketahui, jadi mereka suka diam-diam, dan pada malam ganjil ada yg bersedekah berupa makanan kepada orang yg beritikaf” ungkap Heru.
Terpantau di 29 Ramadan ini, Heru mengatakan antusias umat islam masih terus meningkat untuk beribadah khususnya beritikaf di masjid.
“Bahkan sebagian mereka ada PNS, jadi bisa dibayangkan mereka begadang semalaman beribadah dan paginya harus kembali bekerja, ini adalah bentuk semangat beribadah umat muslim” tambahnya.
Selain Program Itikaf, ICM juga banyak mengadakan program lain selama bulan ramadan, seperti Tebar Alquran, Ifthar bersama anak yatim sekaligus pemberian santunan, serta Musabaqah Hifzul Quran (MHQ).
Reporter: Nur Anisah
