KENDARI – Ciutan Ivan Seventeen di media sosial beberapa waktu lalu terkait maraknya TKA asal Tiongkok yang menjadi pekerja di wilayah Sulawesi Tenggara mendapat tanggapan dari Ketua Komisi IV DPRD Sultra, Yaudu Salam Ajo.
Yaudu mengungkapkan keresahan yang sama terhadap TKA yang banyak berdatangan di Sultra. Bahkan pihaknya mengaku telah beberapa kali mengundang Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Kantor Imigrasi, Kepolisian, dan perusahaan-perusahaan yang mempekerjakan tenaga kerja asing. Namun TKA yang terus berdatangan dalam jumlah besar masih saja membuat resah masyarakat Sultra.
Menurut politisi PKS ini, perbedaan data Kantor Imigrasi dan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi sangat disesalkan. Antara kantor imigrasi dan dinas tenaga kerja memiliki data yang berbeda soal kedatangan TKA.
“Ini yang kita sesalkan. Data kantor imigrasi sendiri tidak klop dengan data dinas tenaga kerja dan transmigrasi,” ujar Yaudu kepada Mediakendari.com, Kamis (26/10).
Selain itu, lanjut Yaudu Salam Ajo, DPRD Sultra juga selalu mengusahakan agar tenaga kerja lokal tetap diberdayakan.
Menurutnya, pihak perusahaan sendiri sudah berjanji bahwa ketika perusahaan sudah mulai berjalan, maka pihak perusahaan akan melakukan rekrutmen tenaga kerja lokal.
“Pihak perusahaan sebenarnya sudah berjanji untuk melakukan perekrutan tenaga kerja lokal,” tambah Yaudu.
Namun anehnya, lanjut Yaudu, setiap pesawat selalu berdatangan TKA. Setelah ditelusuri, alasannya masih banyaknya TKA yang berdatangan karena mereka bekerja di Morowali, Sulawesi Tengah dengan asumsi pesawat tidak bisa tersambung dari Morowali, sehingga harus lewat Bandara Haluoleo Sultra.
“Alasan mereka mau kerja di Morowali, dengan asumsi katanya pesawat tidak nyambung kesana,” ungkapnya.
Yaudu menduga telah terjadi tindakan yang tidak transparan mengenai keterbukaan data antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah.
“Ini sebenarnya mengenai transparansi, mengenai keterbukaan data yang tidak sinkron, serta persoalan pembagian kewenangan pemerintah pusat dengan daerah.” pungkasnya.
Jumat lalu (19/10), masyarakat Indonesia dihebohkan dengan tulisan seorang musisi nasional Ivan Seventeen yang mengunggah video ke akun Instagramnya tentang kekesalan dirinya terhadap banyaknya TKA asal Tiongkok yang mendominasi penumpang pesawat dari Jakarta tujuan Kendari, Sulawesi Tenggara.
Pada intinya, hal yang disayangkan oleh vokalis bernama lengkap Reifan Fajarsyah ini adalah terkait lapangan kerja yang banyak didominasi oleh TKA yang tak memiliki kemampuan berbahasa Inggris dan Indonesia, padahal angka pengangguran di Indonesia terbilang cukup besar.
“Pada saat Indonesia masih berlebihan SDM nya, masih banyak pengangguran, bahkan kita masih banyak mengirimkan sodara-sodara kita buat kerja bertaruh nyawa di negeri orang, kenapa kita harus memasukkan tenaga kerja dari negeri lain?!” tulis Ivan pada tautan yang diunggahnya sebagaimana dikutip dari Tribunews.com.
Reporter: Jubirman
Editor: Ronal Fajar