BOMBANA

Jadi Simbol Daerah, Bupati Bombana Resmikan Pembangunan Rumah Adat Moronene

664
Bupati Bombana
Bupati Bombana, H, Tafdil saat meletakan batu pertama pembangunan rumah adat moronene di Kelurahan Taubonto. Foto: Hasrun.

Reporter : Hasrun

RAROWATU – Bupati Bombana, H Tafdil menegaskan, suatu daerah harus memiliki simbol sesuai kekayaan khas daerah itu. Untuk di Bombana, simbol tersebut yakni rumah adat Moronene.

Hal tersebut diungkapkan Tafdil saat meletakan batu pertama pembangunan rumah adat Moronene di Kelurahan Taubonto, Kecamatan Rarowatu, Kamis 24 September 2020.

“Kita bertekad untuk memunculkan simbol itu. Suku Moronene juga ada dibeberapa wilayah, pusatnya ada di Bombana,” kata Tafdil.

Menurutnya, meskipun wilayah Bombana akan semakin berkembang ke depannya. Namun kekayaan khas etnik Moronene tidak akan hilang, jika simbolnya terus dilestarikan.

“Ini juga akan menjadi pusat belajar bahasa Moronene. Makanya sudah ada kurikulum muatan lokal,” terangnya.

Ia juga mengatakan, rumah ada Moronene nantinya akan dapat digunakan dalam berbagai kegiatan kemokolean (kerajaan) serta kegiatan lembaga adat lainnya.

Sementara itu, Camat Kecamatan Rarowatu, Zakir mengungkapkan, sebelumnya rumah adat Moronene sudah ada. Hanya saja tidak memunculkan simbol secara utuh, sehingga disepakati membuat rumah adat baru.

“Pembangunan rumah adat simbol Moronene ini tidak melalui sayembara, tetapi berdasarkan musyawarah adat, yang dihadiri para tokoh Moronene, tokoh adat sesepuh serta masyarakat,” pungkasnya.

Peresmian pembangunan rumah adat Moronene tersebut dihadiri Mokole Rumbia, sesepuh Moronene, tokoh adat serta pemerintah kecamatan dan desa setempat.

Usia menghadiri agenda tersebut, Bupati Bombana H Tafdil juga meresmikan secara simbolik dengan peletakan batu pertama pembangunan gedung serbaguna Politeknik Bombana di Desa Lantowua, Kecamatan Rarowatu Utara. (1/1)

You cannot copy content of this page

You cannot print contents of this website.
Exit mobile version