Kolaka Utara

Jalloro Tersapu Ombak, Dua Nelayan Asal Kolut Hilang Saat Melaut

2099
Muara tempat parkiran kapal para kapal nelayan di desa Pitulua Kecamatan Lasusua Kabupaten Kolaka Utara Provinsi Sulawesi Tenggara, Rabu 20/01/2021. Foto: Pendi

Reporter : Pendi

KOLUT – Dua nelayan asal Kabupaten Kolaka Utara (Kolut) dilaporkan hilang saat melaut diduga akibat tersapu ombak tinggi, yang sepekan ini melanda perairan wilayah Kolut.

Dua nelayan tersebut yakni Baso, warga Desa Pitulua dan Dedi, warga Desa Patowonua, Kecamatan Lasusua. Keduanya dilaporkan pergi melaut pada sejak 19 Januari 2021 pukul 05.00 Wita.

Kepala Seksi Logistik dan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kolut, Ramsyah mengungkapkan, pihaknya menerima laporan hilangnya dua nelayan tersebut pada Rabu 20 Januari 2021.

“Kami mendapatkan informasi dari warga Desa Pitulua bahwa ada nelayan yang belum pulang dan menurut informasi kedua nelayan tersebut mengalami kerusakan mesin di Laut,” kata Ramsyah.

Dari keterangan warga tersebut, Lanjutnya, keluarga dan masyarakat Desa Pitulua telah melakukan upaya pencaharian namun belum juga ditemukan, akibat kendala cuaca buruk.

“Karena waktu sudah memasuki malam hari dan kondisi cuaca yang tidak memungkinkan sehingga rencana pencaharian akan dilanjutkan besok paginya,” ungkap Ramsyah.

Dari laporan yang diterima, kedua nelayan itu menggunakan perahu tanpa sayap atau disebut jalloro berukuran 11 x 2 meter. Sementara itu, perairan tempat dua nelayan mencari ikan juga tengah dilanda cuaca buruk.

Karena kedua korban belum ditemukan, kata Ramsyah, keluarga kedua nelayan dan masyarakat Desa Pitulua kembali berencana akan melakukan pencarian kedua nelayan tersebut.

“Kondisi cuaca pada saat kejadian itu sangat buruk yang disebabkan karena angin kencang dan ombak yang besar yang melanda wilayah perairan Kolut beberapa hari ini,” papar Ramsyah.

Sementara itu, salah seorang nelayan rekan korban, Miftahul Khair menuturkan, pada hari itu, dirinya dan teman yang nelayan yang melaut bersama dirinya, sempat melihat dan kedua korban.

Namun, saat dirinya bersama nelayan lainnya itu tiba di pantai, dirinya tidak melihat kedua korban. Salah seorang nelayan sempat menyusul dan mencari korban, tapi tidak ditemukan.

“Dia tidak lihat kapal yang dipakai Baso dan Dedi, teman keluar mencari namun tidak ditemukan karena ombak semakin besar dan sudah mau malam, jadi kami istrhat dulu dan besok kami lanjutkan pencaharian,” pungkasnya. /B

You cannot copy content of this page

You cannot print contents of this website.
Exit mobile version