Reporter : Ardilan
Editor : Def
BAUBAU – Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (KUPP) Kelas 1 Kota Baubau Sulawesi Tenggara (Sultra) mengaku jasa kepelabuhan menjadi sektor yang paling besar menyumbang Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP).
“Jasa kepelabuhan itu yang paling besar kami peroleh pendapatannya mulai dari jasa tambatan, jasa barang, jasa labuh, dan jasa penumpukan peti kemas,” ucap Kepala KUPP Baubau, Pradidgo kepada Mediakendari.com, ditemui diruang kerjanya, Kamis (28/2/2019).
Selain jasa kepelabuhan, urai Pradigdo, sektor yang ikut menyumbang PNBP untuk UPP ialah biaya pas masuk pelabuhan dan terminal. Namun, kedua sektor ini jumlah pendapatannya tidak besar.
“Biaya pas masuk pelabuhan dan terminal jumlahnya ini tidak begitu besar. Kami juga akan mengevaluasi sewa perairan di terminal khusus (tersus) apakah sudah lancar menyumbang pendapatan negara atau belum selama ini,” ujarnya.
Pradidgo membeberkan, UPP Baubau memiliki 10 wilayah kerja (Wilker) meliputi wilker Liana Banggai, wilker Sikeli di Kabupaten Bombana, Talaga dan Wamengkoli di Buton Tengah, Kadatua, Siompu, Batuatas di Buton Selatan, serta Wilker Banabungi Pasarwajo, Lasalimu dan Lawele di Kabupaten Buton.
Dari 10 wilker tersebut, pihaknya berharap dapat berkontribusi terhadap peningkatan PNPB UPP Baubau.
“Tahun ini kami target pendapatan negara meningkat dibanding tahun 2018 lalu. Kalau tahun lalu itu target kami Rp 10 Milyar lebih, tahun ini kita target meningkat menjadi Rp 11 Milyar. Di bulan Januari kemarin kami sudah dapat sekitar Rp 1 Milyar lebih,” pungkasnya. (A)