KENDARI – Memasuki bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 1439 Hijriyah/2018, PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) VII mengantisipasi peningkatan konsumsi energi, baik Bahan Bakar Minyak (BBM) maupun Gas Elpiji.
Untuk Wilayah Sulawesi, MOR VII memprediksi kenaikan konsumsi BBM jenis Pertamax tertinggi dibandingkan BBM lainnya yakni meningkat 12,8 persen (%) atau 237 Kiloliter (KL) perhari, sedangkan konsumsi Premium diprediksi naik sekitar 11,9 % atau 4.262 KL perhari dibanding rata-rata realisasi harian normal.
General Maneger MOR VII, Tengku Fernanda mengatakan, Pertamina akan mempersiapkan Satuan Tugas (Satgas) yang bersiaga mulai Tanggal 5 hingga 25 Juni 2018, guna memastikan ketersediaan BBM dan Gas Elpiji.
“Selama masa Satgas ini, Pertamina melakukan berbagai langkah guna mengantisipasi peningkatan kebutuhan BBM dan LPG di seluruh Wilayah Pulau Sulawesi, mencakup enam Provinsi dari Sulawesi Utara hingga Sulawesi Selatan,” ujarnya Selasa (15/05/2018).
Sementara itu, Region Manager Retail Fuel Marketing VII, I Ketut Permadi Aryakuumara menjelaskan, secara keseluruhan di wilayah Sulawesi untuk BBM atau Gasoline, konsumsi tertinggi diprediksi terjadi pada tanggal 14 Juni 2018 atau H-1 Idul Fitri 2018 dengan kenaikan sebesar 44 % yakni 9.547 KL dibanding konsumsi normal.
Sambungnya, sementara konsumsi tertinggi untuk Bahan Bakar Diesel atau Gasoil diprediksi terjadi pada tanggal 26 Juni 2018 atau H+11 yakni sebesar 3.099 KL atau naik sebesar 39 % dibandingkan konsumsi normal.
“Untuk Sultra, selama masa Satgas, konsumsi Pertamax diprediksikan naik 11,11 % atau 20 KL perhari disusul dengan Pertalite naik 10,03 % yakni 355 KL perhari dibanding konsumsi normal per produk. Sedangkan konsumsi Premium naik 9,17 % yakni 488 KL perhari dibanding konsumsi normal 447 KL perhari,” urainya.
Peningkatan konsumsi tertinggi untuk ketiga BBM ini dipredisikan terjadi pada tanggal 14 Juni 2018 atau H-1 Idul Fitri.
“Hal ini menggambarkan konsumen Sultra lebih memilih Pertamax dan Pertalite sebagai bahan bakar kendaraan, karena jarak tempuh yang lebih jauh dibanding BBM lain,” ujar Ketut Permadi.
Di sisi lain, Pertamina juga memastikan ketersediaan LPG bagi masyarakat selama masa Satgas.
Untuk wilayah Sulawesi, total konsumsi LPG subsidi 3 Kg bagi masyarakat miskin selama masa satgas diprediksi akan naik 9 % atau sebesar 38.505 Metrik Ton (MT) dibanding total konsumsi normal bulanan sebesar 35.474 MT.
Sedangkan total konsumsi LPG non subsidi termasuk Bright Gas, kata Ketut Permadi, diprediksikan sebesar 2.767 MT atau naik 5 % dibanding total konsumsi normal bulanan sebesar 2.636 MT.
“Kenaikan ini terutama ditopang oleh peningkatan konsumsi Bright Gas tabung 12 Kg maupun 5,5 Kg yang semakin diminati konsumen,” paparnya.
Sementara itu, lanjut Ketut Permadi, di Sultra, konsumsi harian LPG subsidi 3 Kg selama masa satgas diprediksikan naik 11 % menjadi 138 MT perhari dan konsumsi tertinggi diperkirakan terjadi H+2 pasca Idul Fitri yaitu naik 11 % dibandingkan konsumsi harian normal 124 MT perhari.
“Untuk konsumsi LPG non subsidi rumah tangga diprediksi naik 17 % yakni 12 MT perhari dan konsumsi tertinggi diperkirakan terjadi H+13 pasca Idul Fitri yaitu naik 132 % dibandingkan konsumsi harian normal 10 MT perhari,” ungkapnya.
Di bidang aviasi, stok Avtur pada bulan Ramadan dan Idul Fitri 1439 H/2018 berada dalam kondisi aman. Konsumsi bahan bakar pesawat udara di wilayah Sulawesi diprediksikan akan meningkat selama H-7 Idul Fitri yakni naik 7 % atau sebesar 1.382 KL perhari dibanding konsumsi rata-rata harian normal 1.292 KL perhari.
“Konsumsi Avtur di Bandara Wolter Monginsidi, Sultra diprediksi naik 13,2 % selama H-7 Idul Fitri atau sebesar 59 KL perhari dibanding rata-rata konsumsi harian normal 52 KL perhari,” lanjut Ketut Permadi.
Tengku Fernanda menambahkan, selain meningkatkan stok BBM dan LPG, TBBM serta SPBBE maupun di lembaga penyalur agar memastikan stok BBM dan LPG terpenuhi selama masa satgas. Pertamina juga melakukan upaya lainnya yakni di sisi operasional BBM, optimalisasi mobil tanki dan awak mobil tanki serta menyiapkan mobil tanki Dispensing System/Mobile Dispenser.
Untuk penyaluran LPG, lanjunya, Pertamina telah menyiapkan 236 Agen LPG dan 2697 pangkalan LPG siaga di wilayah Sulawesi. Khusus di wilayah Sultra, terdapat 32 Agen LPG dan 320 pangkalan LPG siaga.
Di samping itu, di sisi penyalur, Pertamina meningkatkan setoran, memberikan kredit dengan Term of Payment selama 3 hari, serta berkordinasi dengan pihak Bank persepsi agar tetap beroperasi selama libur Idul Fitri 1439 H/2018.
“Kami juga terus menjalin komunikasi intensif dengan pihak Dishub, Disperindag, Kepolisian, dan ESDM, serta melakukan himbauan dan sosialisasi baik melalui media elektronik maupun media sosial,” tambah Tengku Fernanda.
Selama bulan Ramadan 1439 H, Pertamina juga meningkatkan layanan bagi konsumen dengan program Pembagian Takjil Gratis di beberapa SPBU wilayah Sulawesi. Bagi pelanggan elpiji, terdapat program Tukar Tabung LPG 3 Kg di beberapa SPBU di wilayah Sulawesi.
“Hanya dengan menukarkan 2 tabung kosong LPG 3 Kg, konsumen berhak mendapatkan 1 tabung Bright Gas 5.5 Kg (sudah termasuk isi) dengan cukup membayar biaya isi ulang senilai HET setempat,” pungkas Tengku Fernanda.