KENDARI – Menjelang bulan suci Ramadhan 1446 Hijriah Sekda Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Asrun Lio bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) melakukan inspeksi mendadak (sidak) harga sembilan bahan pokok (Sembako) di Pasar Sentral Kendari, Selasa (25/2/2025).
Menurut Asrun Lio Sidak dilakukan untuk memastikan stabilitas harga Sembako menjelang bulan Ramadan. Selain itu, bagaimana mengantisipasi lonjakan harga jika memang benar adanya sehingga masyarakat tidak terbebani.
Asrun menyampaikan Sembako merupakan kebutuhan dasar masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari. Seperti Beras, Gula pasir, Minyak Goreng dan Mentega, Daging Sapii, Ayam, Telur Ayam, Susu, Bawang Merah, Bawang Putih, Gas Elpiji dan Minyak Tanah dan Garam.
“Sidak yang kami gelar hari ini, ingin memastikan harga bahan sembilan bahan pokok tetap stabil dan stoknya mencukupi, terutama menjelang Ramadhan. Jika ada kenaikan harga, kami akan mencari solusi agar masyarakat tetap bisa mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau,” ujar Asrun.
Mantan Kadis Pendidikan Provinsi Sulawesi Tenggara ini menegaskan, bahwa fokus utama Sidak kali ini. Antaranya, Beras, Minyak Goreng, Gula, Daging, dan Cabai. Hasil pemantauan hari ini, harga beberapa komoditas mengalami kenaikan, terutama beras dan cabai merah, naik sekitar 10–12 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
Asrun mengingatkan para pedagang agar tidak melakukan penimbunan Sembako, sehingga memicu kenaikan harga yang melambung. Sidak ini diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap kestabilan harga pangan di Sultra, khususnya di Kota Kendari. Harapannya masyarakat bisa menyambut Ramadhan dengan tenang tanpa khawatir lonjakan harga yang signifikan.
“Nanti kami juga melakukan pengecekan apakah di sana terjadi kenaikan atau tidak. Berarti ini kan ada mekanisme pasar yang perlu harus sering dilakukan pemantauan supaya pedagang tidak tidak menaikkan harga,” ucap Asrun.
Anton, salah seorang pedagang menyampaikan selain komiditas cabai dan beras mengalami perubahan harga, juga minyak dan gula. Karena tidak mengambil dari distributor sehingga harganya agak naik.
“Kalau yang saya jual yang paling mengalami kenaikan, minyak sama gula. Tapi minyak yang paling naik. Saya ambil dari luar bukan dari distributor,” ungkapnya.
Amatan media ini, Sekda Provinsi Sultra di dampingi Kapolda Sultra, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sultra, Wakil Wali Kota Kendari, Kepala Bulog, BPOM dan Kepala Dinas Ketahanan Pangan. Langsung berinteraksi dengan para pedagang untuk mengetahui kondisi harga dan pasokan barang.
(Don)