Reporter : Erlin
ANDOOLO – Jalin silahturahmi antara pemantau dan pengawas Pemilu, Jaringan Pendidikan Pemilu untuk Rakyat Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) bersama Badan Pegawasan Pemilu (Bawaslu) menggelar Ngobrol seputar Pilkada (Ngopi), di salah satu warkop di Andoolo, Kamis 25 September 2020.
Ngopi JPPR dan Bawaslu Konsel mengangkat tema “Pemantauan Netralitas ASN tantangan dan dilema” di hadiri anggota komisioner Bawaslu Konsel, Awaludin sebagai pemateri, Koordinator JPPR Konsel Yusran, dan seluruh anggota JPPR Konsel.
Dalam diskusi tersebut, Awaludin memaparkan tentang Netralitas ASN dan pelanggaran-pelanggarannya serta penanganan dan penindakannya.
Berkaitan dengan pelanggaran netralitas ASN, kata Awaludin, kalau itu terbukti melanggar tidak perlu banyak bukti, satu bukti itu sudah cukup. “Berkaitan dengan Netralitas ASN satu alat bukti itu sudah cukup,” ujarnya.
Awaludin menjelaskan kalau diliat dari grafiknya Netralitas ASN di Konsel saat ini sudah agak menurun, berbeda dengan daerah-daerah lain.
“Kalau di Konsel sendiri, ASN nya sudah pada cerdas memposisikan diri dalam menghadapi pemilu untuk netral agar tidak terjerat pelanggaran pemilu,” bebernya.
Untuk itu, Awaludin berharap dengan keterbatasan personil Bawaslu, dengan hadirnya JPPR dan pemantau lainnya bisa membantu memantau pelanggaran2 pemilih dan netralitas ASN.
“Selain itu, saya juga minta kepada rekan-rekan pemantau untuk bersama membantu memantau penyelenggara di kecamatan maupun di desa,” katanya.
Tempat yang sama, Koordinator JPPR Konsel Yusran berharap semoga diskusi hari ini bisa menambah pengetahuan bagi para pemantau JPPR. “Tentunya kita berharap diskusi hari ini bisa memberi wawasan dan menambah pengetahuan bagi seleuruh peserta yang hadir,” ujarnya.
Mantan Komisioner KPU Konsel ini, menjelaskan diskusi hari ini juga merupakan ajang silaturahmi antar Bawaslu dan seluruh anggota JPPR. “Kita jadikan diskusi hari ini, bukanlah sebuah akhir pertemuan kita, melainkan kita jadikan sebagai ajang silaturahmi untuk terus meningkatkan sinergitas antara Pemantau dan Bawaslu,” terangnya.
