BAUBAUKESEHATAN

Jubir Satgas Baubau : Jangan Lengah Terapkan Protokol Covid-19

641
×

Jubir Satgas Baubau : Jangan Lengah Terapkan Protokol Covid-19

Sebarkan artikel ini
Jubir Satgas Covid-19 Kota Baubau, dr Lukman.

Reporter : Ardilan

BAUBAU – Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra), dr Lukman mengingatkan warga di daerah itu agar tidak lengah dalam menerapkan protokol kesehatan Covid-19.

“Saya harap masyarakat jangan lengah terapkan protokol 3M yaitu rajin mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak,” ucap dr Lukman, Selasa 08 Desember 2020.

Ia mengungkapkan lonjakan kasus Covid-19 secara nasional dalam sepekan terakhir menembus 5.000 bahkan 8.000 per hari. Angka itu terbilang fantastis dibandingkan hari-hari sebelumnya.

Kondisi ini, kata dia, disebabkan banyak faktor antara lain bisa jadi mulai lengahnya masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan seperti menurunnya kebiasaan menggunakan masker.

“Justru sebenarnya kondisinya lebih menghawatirkan dari yang kemarin-kemarin sehingga keliru kalau ada yang menganggap bahwa saat ini kita sudah melandai,” ujarnya.

Direktur RSUD Palagimata ini juga menjelaskan saat ini tenda dan ruang-ruang perawatan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Covid-19 di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Baubau terisi penuh.

Ia menyebut, sejauh ini pihaknya mengirim sampel hingga sebanyak 50 sampel pasien suspek ke RSUD Bahteramas Kendari. Hasilnya, rata-rata positif terjangkit Covid-19.

Sementara untuk pasien yang sedang dirawat, lanjut Lukman, pihaknya melakukan diagnosa menggunakan Tes Cepat Molekuler (TCM). Sedangkan pasien hasil pemeriksaan surveilans Dinas Kesehatan itu biasa dikirim ke RSUD Bahteramas Kendari.

“Keterlambatan pengiriman hasil pemeriksaan swab memang sudah lumayan berkurang. Kami merasa sangat memerlukan uji swab secara mandiri agar mengurangi ketergantungan dengan mesin PCR di RSUD Bahteramas. Saya berharap kita sudah punya mesin PCR sendiri sebelum menyebrang tahun 2020 karena sampai hari ini kita belum punya (Mesin PCR),” pungkasnya.

You cannot copy content of this page