KONAWE UTARA

Kabur Dari RS Bahteramas, Pasien Terindikasi Covid-19 Asal Konut Berhasil Ditemukan

256
×

Kabur Dari RS Bahteramas, Pasien Terindikasi Covid-19 Asal Konut Berhasil Ditemukan

Sebarkan artikel ini
Proses penjemputan Udin untuk selanjutnya diantar ke RSUD Konut, dua minggu yang lalu. Foto: Doc Mediakendari.com

Reporter: Mumun

WANGGUDU – Tim gugus pencegahan Covid-19 Kabupaten Konawe Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menemukan warga yang terindikasi Covid-19 yang berinisial Udin.

Udin sempat dikabarkan kabur dari perawatannya di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bahteramas, atas musibah kecelakaan yang dialaminya bersama rekan kerjanya.

Ia ditemukan kerabatnya di bendungan persawan Desa Kokapi Kecamatan Sawa, Selasa 28 April 2020 dan kemudian disampaikan ke tim gugus Covid-19 dan dilakukan penjemputan sekitar pukul 11.00 Wita.

Penjemputan Udin dipimpin langsung Ketua Tim Gugus Covid-19 yang juga Bupati Konawe Utara, Ruksamin bersama tim medis lengkap pakaian Alat Pelindung Diri (APD).

Sekitar pukul 12.30 Wita, warga Desa Tongauna Kecamatan Sawa itu tiba di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Konawe Utara dan langsung dimasukan di ruang isolasi untuk pemeriksaan.

Bupati Konut, Ruksamin saat dikonfirmasi mengatakan, alasan warganya mengasingkan diri dari RSUD Bahteramas karena yang bersangkutan tidak merasakan adanya gejala Covid-19.

“Tidak ada gejala atau tanda-tanda sehingga warga U ini pergi meninggalkan tempat. Karena dia merasa nda ada indikasi kemudian diindikasikan. Kemudian mau gabung dengan pasien lain yang positif,” katanya.

Selain itu, rekannya yang bersama dirinya mengalami kecelakaan, telah menjalani rapid tes dan dinyatakan negatif. Juga kerabat dan keluarganya yang pernah berkontak langsung dengannya saat diperiksa hasilnya negatif.

“Saya luruskan dulu. Statusnya beliau (U) adalah ODP. Beliau kecelakaan diantar ke RS, sesuai protokol diperiksa dulu. Ternyata menunjukan indikasi Covid-19. Sementara, teman kerjanya, yang antar ke RS dan keluarganya juga negatif,” ujarnya.

Menurut Ruksamin, informasi yang terus beredar membuat warganya itu tertekan. Bahkan keluarga dekatnya ada yang sakit karena maraknya pemberitaan.

“Ada satu orang keluarganya saya telpon coba cek kan saya di kebunnya. Setelah di cek ternyata beliau ada. Baru warga saya ini mau masuk rumah sakit kalau dijemput Bupati. Beliau ada di rumah kebun, sengaja dia menjauh nda mau ketemu keluarganya. Karena dia anggap dirinya harus serba hati-hati,” terangnya.

You cannot copy content of this page