Reporter: Erlin
KONAWE SELATAN – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kolaborasi Nusantara 2021 Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) melakukan silaturahmi sebagai bentuk perkenalan mahasiswa bersama Tokoh masyarakat Desa Lapoa, Kecamatan Tinanggea, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel). Bertempat di Kantor, kemarin Jum’at, 02 Juli 2021.
Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Desa Lapoa, Dedi, Kepala BPD, Kepala LPM, Kanit Intelkam Polsek Tinanggea, Tokoh agama, tokoh adat dan masyarakat desa Lapoa.
“Saya selaku kepala Desa Lapoa mengucapkan selamat datang kepada mahasiswa KKN di desa kami. Mereka ini adalah mahasiswa IAIN yang berasal dari berbagai daerah yang berbeda-beda, ada dari kendari, surabaya dan lain sebagainya,” kata Dedi memperkenalkan diri dalam sambutannya.
Dedi meminta kepada seluruh masyarakat Desa agar menerima serta membimbing peserta KKN selama 45 hari berada di desa.
“Saya mengimbau kepada masyarakat desa Lapoa agar menerima adik-adik ini dengan baik anggap sebagai bagian dari masyarakat desa Lapoa ini,” harapnya.
Dedi menyebut, 10 mahasiswa dari 4 PTKIN ini terdiri dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari 5 orang, Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya 3 orang, UIN Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda 1 orang, dan IAIN Kediri 1 orang.
Ditempat yang sama, Kanit intelkam polsek Tinanggea, Made Sumartawan turut memberikan usulan kepada peserta KKN untuk mengadakan kegiatan edukasi Protokol kesehatan dan vaksinasi di tengah pandemi ini.
“Saat ini covid 19 masih menjadi masalah di Sulawesi Tenggara. oleh karena itu saya mengusulkan kepada adik-adik peserta KKN agar membantu pemerintah dalam mengedukasi masyarakat tentang pentingnya mengikuti prokes dan melakukan vaksinasi,” terangnya.
Sementara itu, Koordinator Desa (Kordes), mahasiswa KKN KIN, M Arif Hidayatullah merasa bersyukur bisa di sambut dengan hangat oleh masyarakat Desa Lapoa.
” Mewakili teman-teman, saya merasa sangat bersyukur bisa di tempatkan di desa Lapoa ini, walaupun berbeda-beda agama dan suku akan tetapi semua bisa bersatu dan hidup berdampingan dengan tentram. selain itu, sambutan hangat dari masyarakat desa Lapoa membuat saya merasa sudah menjadi bagian dari masyarakat di sini,” ungkapnya.