Reporter: Pendi
KOLUT – Ratusan murid SD 2 Latowu Kecamatan Batu Putih Kabupaten Kolaka Utara (Kolut) terpaksa dipulangkan karena sekolah mereka disegel oknum yang mengaku pemilik lahan.
Para murid dipulangkan usai upacara bendera Senin 2 Maret 2020, karena aktifitas belajar mengajar tidak bisa dilakukan, akibat ruang kantor SD tersebut disegel menggunakan kayu yang dipaku melintangi pintu.
Kepala SD 2 Latowu, Arida mengaku tidak mengetahui secara pasti persoalan lahan sekolah yang dipimpinnya itu. Namun, warga sekitar menyampaikan padanya jika pemilik lahan akan menjual lahan yang kini telah berdiri sekolah tersebut.
“Saya pernah dengar kalau pemilik lahan mau menjual lokasi SD 2 Latowu ini, kami belum bisa pastikan apakah besok proses belajar mengajar akan kembali normal karena salah satu kantor kami masih disegel,” kata Arida.
Menurutnya, penyegelan ruang kantor SD tersebut terjadi pada dini hari sebelum para guru dan murid datang ke sekolah. Untuk pelakunya sendiri, Arida mengaku tidak mengetahui.
“Penyegelan ini kami sudah adukan ke pemerintah dan Polsek Batu Putih, hari ini kita mengelar rapat antara pemilik lahan, Camat Batu Putih dan pihak Polsek,” terangnya.
Dirinya berharap rapat yang akan digelar itu bisa menemukan solusi dan bisa menyelesaikan masalah tersebut. “Sehingga proses belajar mengajar kembali normal,” harap Arida.
Sementara itu, saat dikonfirmasi atas maslaah ini Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kolut, Idrus Baso Malluru mengaku dirinya baru mengetahui adanya masalah tersebut.
“Baru saat ini saya tahu kalau lahan SD 2 Latowu itu bersengketa. Tim DiknassSudah dikirim untuk melihat kondisi sekolah. Saya berjanji akan menyelesaikan secepatnya sengketa lahan itu,” tutupnya
