NEWS

Karantina Pertanian Kendari Dorong Komoditas Porang di Konawe Kepulauan Dapat Diekspor

463
×

Karantina Pertanian Kendari Dorong Komoditas Porang di Konawe Kepulauan Dapat Diekspor

Sebarkan artikel ini
Karantina Pertanian Kendari saat melakukan kunjungan lapangan ke lokasi sentra di Kabupaten Konawe Kepulauan

 

Reporter: Nina Piratnasari

KENDARI – Karantina Pertanian Kendari selaku koordinator upaya peningkatan ekspor di Provinsi Sulawesi Tenggara melakukan kunjungan lapangan ke Kabupaten Konawe Kepulauan.

Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas II Kendari, N. Prayatno Ginting mengatakan, tujuan kunjungan ini untuk melakukan sinergistas dengan berbagai entitas agar dapat mendorong kinerja ekspor di wilayah kerjanya. Hal ini seiring dengan tugas perkarantinaan berupa pengawasan keamanan dan pengendalian mutu pangan dan pakan asal produk pertanian.

“”Ini adalah langkah operasional kami untuk memberi dukungan teknis agar petani porang di Konkep dapat memiliki informasi terkait potensi ekspor sehingga makin bersemangat,” katanya melalui keterangan tertulisnya yang diterima media ini pada Sabtu, 19 Juni 2021.

Menurut Ginting, pihaknya mencatat komoditas pertanian unggulan di Kabupaten Konkep yakni pala, kelapa, jambu mete dan cengkeh. Dan kini ada porang yang juga dapat digalakkan pengembangannya.

“Dari catatan kami, porang Konkep baru dilalulintaskan antar area, belum masuk pasar ekspor, ini yang kami dorong dengan memberikan bimbingan pemenuhan persyaratan teknis negara tujuan,” jelas Ginting.

Ia juga mengatakan, porang bersama dengan sarang burung walet telah ditetapkan sebagai komoditas super prioritas untuk peningkatan nilai ekspor sektor pertanian.

“Peluang pasarnya terbuka lebar, kami siap mengawal Porang Konkep masuk pasar global,” pungkas Ginting.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Konkep, Muhammad Tahrir, mengatakan jika pemasaran porang dari Kabupaten Konkep saat ini masih domestik ke Surabaya.

“Dengan pembekalan teknis ekspor dari Karantina Pertanian Kendari semoga bisa ekspor dan petani Konkep bisa mendapat nilai tambah,” harapnya.

Menurut Tahrir, saat ini jumlah petani yang telah melakukan budidaya porang di wilayahnya sebanyak 635 orang dengan jumlah kelompok tani sebanyak 136. Dengan total produksi per kelompok sebanyak 50 hingga 60 ton dalam satu kali panen.

Untuk diketahui, saat ini porang asal Indonesia berhasil menembus pasar Cina, Jepang, Taiwan dan Korea Selatan. Tercatat di tahun 2019 volume ekspor porang sebanyak 11.721 ton dengan nilai Rp. 644’miliar, dan meningkat di tahun 2020 sebanyak 20.476 ton dengan nilai ekonomi mencapai Rp. 924,3 miliar. (B)

You cannot copy content of this page