KENDARI, MEDIAKENDARI.COM – Bersamaan menurunnya penyebaran wabah pandemi covid-19 sejak setahun silam, pemberangkatan jamaah umrah untuk beribadah di tanah suci Makkah kembali ramai di Sultra.
Seiring kembali normnalnya pemberangkatan jamaah umrah tersebut, hal itu berdampak pada kembali bergeliatnya bisnis penukaran uang di PT Haji La Tunrung A.M.C Kendari.
Distrik Manager PT Haji La Tunrung Cabang Kendari, Indah Pujiati menjelaskan, nasabah yang menukar uang asing didominasi warga yang akan melakukan perjalanan ibadah umrah dan haji.
“Karena setelah pandemi juga sudah banyak yang keluar negeri, disusul musim haji dan umrah juga saat ini sehingga permintaan riyal meningkat, bahkan dari sebelum bulan Ramadan,” terang Indah Pujianti.
Menurutnya, mata uang riyal masih jadi mayoritas penukaran mata uang asing, disusul dengan Dolar Amerika, Singapura, kemudian ada juga Ringgit dan Baht. Sedangkan yang paling jarang itu Poundsterling.
”Saat ini penukaran uang paling besar dari rupiah ke riyal, transaksinya bisa mencapai Rp 100 juta perharinya. Kalau transaksi perorang itu tergantung ada 1 juta, 2 juta, bahkan bisa puluhan, seperti 10 atau 20 juta juga ada,” tambahnya.
Indah juga menjelaskan, nasabah yang melakukan penukaran uang asing ini tidak hanya dari warga Kota Kendari, namun juga warga dari sejumlah wilayah di Sultra.
“Bukan hanya Kendari, jadi dari luar daerah juga, Buton, Raha, Kolaka, karena money changer di Sultra ini kan hanya satu, dan memang pihak kami resmi mempunyai izin dari Bank Indonesia ,” kata Indah Pujiati.
Selain musim ibadah haji dan umroh, lanjutnya, peningkatan penukaran mata uang asing juga karena adanya pertukaran pelajar, study banding, bekerja ataupun liburan. Dalam proses penukaran uang di PT Haji La Tunrung tidak dikenakan biaya administrasi.
”Kami hanya menyesuaikan dengan nilai kurs suatu negara. Nasabah sejauh ini tidak memberikan keluhan terkait penukaran mata uang, karena pihaknya akan menjelaskan keseluruhan prosedur sebelum memulai transaksi,” pungkasnya.
Reporter: Nur Anisah