Penulis: La Ode Adnan Irham
BAUBAU – Nur Aprilia bocah berusia 5 tahun asal Kota Baubau ini terpaksa harus menderita dan menahan sakit sejak lahir. Pasalnya ia mengalami kelainan usus hingga kesulitan kala hendak buang air.
Sekilas anak pasangan Hasinu (32) dan Samnia (23) ini nampak seperti anak-anak lainnya, namun tak leluasa saat bermain dengan teman seumurannya dan selalu diawasi ibu bapaknya.
Upaya pengobatan medis tak menjadi pilihan Hasinu karena tak ada dana sama sekali untuk berobat ke dokter. Apalagi setelah diketahui harus dioperasi dimana membutuhkan biaya tak sedikit.
Awalnya Aprilia sempat dibawa ke Puskesmas setempat, kemudian dirujuk ke RS Siloam Buton. Terakhir ia harus kembali dirujuk ke RS di Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
“Selama ini kita cuma ke orang tua saja di kampung. Bukannya nda percaya tapi sudah cukup mi juga,” kata Samnia ketika disambangi di kediamannya di Kelurahan Kadolomoko, Kecamatan Kokalukuna, Minggu 7 Februari 2021.
Dalam seminggu, bocah ini hanya buang air dua kali saja. Bahkan seminggu sekali, itu pun hanya berupa cairan meskipun sudah dibantu obat. Saat ini perutnya makin membuncit dan kulit pucat, kerena kekurangan darah.
Mirisnya setali tiga uang, kakak Nur Aprilia meninggal dunia saat masih bayi dengan penyakit yang sama pula dan tak pernah dapat perawatan medis.
Hasinu tak ingin buah hati keduanya ini mengalami nasib serupa kakaknya. Namun apa daya, ia yang hanya kuli panggul di pasar tak mampu berbuat banyak.
Beruntung, beberapa relawan di Kota Baubau berinisiatif menggalang dana dan membuatkan rekening BCA atas nama Hasinu 6495129784 , sehingga bagi dermawan yang berkecukupan rejeki bisa ikut membantu meringankan beban keluarga tersebut.
Dokter spesialis anak RSUD Baubau, dr Aminuddin Aumane SPa menyebut gejala yang dialami Aprilia dinamakan Hirschsprung atau kelainan usus besar. Kelainan yang terjadi ketika ada sel saraf di bagian usus besar yang menghilang.
“Kelainan ini bersifat bawaan sejak dalam kandungan, dan terjadi ketika bayi dilahirkan. Untuk sembuh, penderita harus segera dioperasi,” ujar Aminuddin.
Menurutnya, Aprilia harus mendapatkan dua kali operasi agar sembuh total dan diyakininya bakal bermain ria seperti anak-anak normal lainnya.