FEATUREDKESEHATANMUNA

Keluarga Reni Ngamuk di RSUD Raha

720

RAHA, MEDIAKENDARI.COMAkibat kelalaian pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra), yang mengakibatkan pasien, Reni(32), asal Desa Lagasa, Kecamatan Duruka, Kabupaten Muna, membuat keluarga korban mengamuk akibat bayi tersebut yang sementara dalam kandungan pasien tak terselamatkan.

Keluarga korban dan anggota masyarakat lainnya langsung mendatangi RSUD Muna untuk menuntut keadilan terhadap buruknya pelayan yang sangat lambat yang dilakukan pihak RS.

“Saya bertanya, kenapa dari kemarin sampai malam ini belum ada tindakan dari rumah sakit, namun bidan tersebut mengatakan jika mereka sedang menunggu Dokter Tamsila sebagai dokter yang berwenang. Saya kembali bertanya dimana dokter tersebut? Bidan mengatakan kalau dokter tersebut sedang sibuk di tempat prakteknya,” Ungkap Machdin, yang merupakan Ketua Asosiasi Masyarakat Pesisir Desa Lagasa Minggu (10/9/2017).

Machdin mengatakan karna lama menunggu proses persalinan yang tak kunjung dilakukan sejak malam itu, sabtu (09/09/2017) sekitar pukul 08:00 pagi pihak keluarga mulai agak memanas.

“Setelah mendengar pernyataan tersebut, saya pun langsung mengarahkan masyarakat yang mulai geram agar tetap tenang dan tidak bertindak anarkis. Namun karena melihat situasi yang mulai memanas, saya pun langsung pergi menghadap ke Kapolres Muna, yang kebetulan Rujab Kapolres tak jauh dari RS tersebut,” katanya.

Sesaat kemudian, lanjut dia, muncullah dirinya bersama dengan Kapolres Muna AKBP Agung Ramos Paretongan Sinaga, yang kebetulan pagi itu dokter yang bersangkutan telah berada di tempat bersama dengan Bidan Asra yang sebelumnya telah memvonis bahwa bayi tersebut telah meninggal dunia.

Baca Juga : RSUD Raha Diduga Lamban Tangani Pasien, Seorang Ibu Harus Kehilangan Bayi

Di hadapan Kapolres dan keluarga korban, dokter tersebut mengatakan jika bayi tersebut masih hidup. Berbeda dengan yang dikatakan oleh bidan kepada keluarga korban bahwa bayinya telah meninggal sejak Jumat malam lalu.

Mahdin, Ketua Asosiasi Masyarakat

“Bayi tersebut masih hidup pak, dan kami sudah melakukan tindakan medis kepada ibu tersebut,” ucap Machdin menirukan ucapan dokter tersebut.

Mendengar hal tersebut, Kapolres segera meminta massa agar membubarkan diri dan menjaga ketertiban supaya tidak terjadi kegaduhan.

Untuk itu kata dia, Keluarga korban baru menyadari adanya kejanggalan di tubuh bayi tersebut, sesaat sebelum dimandikan, keluarga korban melihat adanya kulit yang terkelupas pada bagian tangan, perut, dan pantat bayi.

“Kami memang tidak memeriksa bayi tersebut saat di RS, sebab menurut tradisi kami, jika yang meninggal itu adalah bayi maka harus segera dikuburkan, karna dia masih dalam keadaan suci, namun sampai di rumah duka saya menemukan adanya kulit yang terkelupas pada tubuh anak tersebut, dan kemungkinan hal ini terjadi akibat bayi yang telah meninggal lebih dulu selagi masih dalam kandungan” ungkap Machdin.

Laporan     : Sulfikar
Editor        : Hendriansyah

You cannot copy content of this page

You cannot print contents of this website.
Exit mobile version