EKONOMI & BISNISFEATURED

Kemendag RI Pantau Harga dan Ketersediaan Bahan Pokok di Sultra

451
×

Kemendag RI Pantau Harga dan Ketersediaan Bahan Pokok di Sultra

Sebarkan artikel ini

KENDARI – Menjelang Puasa dan Hari Raya Idul Fitri 1439 Hijriah Kementerian Perdagangan memantau harga sembako di pasar basah Mandonga Kota Kendari, pasar retail modern dan memastikan ketersediaan bahan pokok di gudang minyak dan gudang Bulog Divre Sulawesi Tenggara (Sultra).

Dirjend Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag RI, Ir Arlinda MA mengungkapkan, pihaknya melakukan pemantauan harga dan ketersediaan bahan pokok hingga ke daerah Sultra.

“Saya bersama-sama dengan aparat pemerintah Sultra yaitu ada dari Bank Indonesia (BI) perwakilan Sultra, Bulog, Disperindag, Dinas Pertanian, Dinas ketahanan pangan dan Polda,” ungkap Arlinda saat ditemui usai pemantauan harga sembako di gudang Bulog Sultra, Selasa (17/04/2018).

Dia menuturkan, pihaknya melakukan pemantauan ketersediaan dan kecukupan pasokan menjelang Bulan Puasa dan hari Raya Idul Fitri serta menjaga stabilisasi harga di pasaran.

BACA JUGA: Kemendag RI: Harga Komoditas Bahan Pangan di Sultra Masih Stabil

“Karena dari Kementerian Perdagangan menjadi salah satu prioritas nasional adalah menjaga stabilitasi harga menjelang hari raya besar. Olehnya itu, saya mencoba memantau langsung perkembangan harga mulai dari pasar rakyat, ritel, kedistributor hingga ke gudang Bulog,” paparnya.

Dikatakannya, sesuai dengan Permendag Nomor 57, komoditas yang harus dipantau mengenai harga eceran tertinggi yakni ada empat komoditi yang dipantau seperti beras, gula, minyak goreng dan daging.

Kemendag RIArlinda memaparkan, dari pantauan di pasar Mandonga, harga masih cukup stabil di mana berdasarkan hasil Sidak ditemukan ada beberapa komoditi yang mengalami kenaikan harga.

“Seperti telur Rp 42.000 satu rak atau Rp 21.500 per kilogram, bawang merah Rp 35 ribu per kilogram, bawang putih Rp 35 ribu. Cabe merah Rp 30.000 per kilogram, cabe kecil Rp 40.000 per kilogram, cabe besar Rp 50.000 per kilogram, dan cabe keriting Rp 45.000 per kilogram,” ucapnya.

Ia juga menuturkan, harga beras berkisar antara Rp 9.000 sampai Rp11.000 per liter. Selain itu, ditemukan pula pedagang yang menjual gula Rp 13 ribu per kilogram, harga minyak curah Rp 7.000 per 600 mililiter (ml) dan minyak curah yang dijual kemasan plastik Rp 3.500 per 300 ml, selanjutnya harga daging sapi berkisar antara Rp105 ribu dan Rp110 ribu. Harga tersebut masih stabil dan stok masih mencukupi.

“Untuk beras setelah koordinasi dengan pihak Bulog stok masih 6000 ton dan mencukupi konsumsi kebutuhan masyarakat Sultra sampai tiga bulan kedepan. Sedangkan gula pasir stok juga masih mencukupi sekitar 300 ton,” imbuhnya.

Ia menjelaskan, untuk harga-harga yang dijual tidak boleh di atas Harga Eceran Terrtinggi (HET). Sementara dari pantauan harga mulai dari Hipermart Lipo Plaza sampai dengan pasar Rakyat ada perbedaan yang mencolok yang jauh berbeda.

“Seperti komoditi telur yaitu di Hipermart telur perkilo harganya Rp 31.500 sedangkan di pasar Basah Mandonga hanya Rp 22 ribu perkilogram,” pungkasnya.


Reporter: Waty
Editor: Kardin

You cannot copy content of this page