ADVKendariPemerintahan

Kepala Bappeda Sultra: Pemprov Sultra Berhasil Turunkan  Angka Stunting

461
×

Kepala Bappeda Sultra: Pemprov Sultra Berhasil Turunkan  Angka Stunting

Sebarkan artikel ini
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappeda) Sulawesi Tenggara (Sultra), Johannes Robert saat menghadiri acara BINCANG KITA di Studio MEKTV, Kamis 23 Juni 2022.

KENDARI, mediakendari.com – Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sultra berhasil menurunkan angka stunting di Sulawesi Tenggara dimana pada tahun 2021 angka stunting masih berada pada posisi 5 besar dengan tingkat penyebaran stunting terbesar. Namun tahun 2022 mulai menurun berada di posisi 9, dengan angka 27,7 persen dari sebelumnya angka 30,2 persen.  Angka penurunan terjadi sekira 2,5 persen. Kita berharap tahun ini angka stunting bisa terus menurun sesuai harapan kita Bersama.

 

“Pada tahun 2021 angka stunting kisaran 30,2 persen. Jika dibandingkan tahuni ada penurunan sekira 2,5 persen ,” ungkapnya Robert kepada media ini,(28/7).

 

Robert bilang  Pemerintah Provinsi Sultra penuruna tersebut hal itu dilakukan pemprov secara aktif terus melakukan beragam program guna mendorong penurunan angka stunting diwilayah sultra sehingga angka stunting pun setiap tahunnya turun.

 

“Dimana angka stunting kita saat ini menunjukkan trand penurunan yang positif. Tentunya penurunan ini sudah cukup bagus, tapi harus lebih doptimal lagi. Sebab sesuai amanah presiden tahun 2024 angka stunting diwilayah Sultra harus berada diposisi 14 persen,ucap Rober menirukan Perintah Presiden RI.

 

Robert menambahkan untuk mencapai targer penurunun 14 persen tersebut, tentunya butuh sinergi semua pihak. Kita juga harus bekerja lebih keras lagi agat target yang diberikan bisa tercapai,” pungkasnya.

 

Robert berharap wilayah di Provinsi Sultra bisa terus menurun sesuai target provinsi dan target nasionl. Hal itu tentunya harus ada penanganan kasus stunting.

 

“Harus dilakukan secara menyeluruh dari hulu hingga hilir serta kerja sama lintas sektoral. Apalagi, untuk wilayah Sultra, kasus stunting tertinggi berada diwilayah kepulauan (Buton Tengah) dan terendah angka stuntingnya diwilaha kota Kendari. Padahal, konsumsi ikan masyarakat kepulauan harusnya bisa lebih banyak sehingga gizi anak tercukupi, tapi inj mapah sebaliknya. Karena itu sosialisasi dari Pemprov Sultra bersama Satgas stunting terus dilakukan untuk memberi pemahaman kepada masyarakat,” imbau Robert. (AR)

You cannot copy content of this page