Reporter: Dila Aidzin
KENDARI – Pada Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas), Sulawesi Tenggara berhasil memenangkan 5 dari 10 kategori dalam Pelayanan Sejuta Akseptor Tahun 2021.
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Tenggara Drs. Asmar, M.Si, mengatakan bahwa semua ini tidak terlepas dari kerjasama mitra dan kordinasi dengan Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara maupun kabupaten/kota.
“Tentu dengan PPLKB yang ada di kabupaten/kota kita sinergi dalam hal memfasilitasi pelayanan kesehatan. Jadi saat itu kita juga mendorong petugas lapangan bagaimana supaya dia bisa melakukan pelayanan dan betul betul dilaporkan. Sehingga memang Konawe ini kantung kantung MKJP kita sebenarnya,” ujar Asmar.
Selain itu Asmar juga menjelaskan, selama pelayanan berlangsung, tantangan yang dihadapi adalah kurangnya tenaga PPLKB yang ada. Hal itu, untuk mempertahankan prestasi yang diraih BKKBN Provinsi Sulawesi Tenggara.
Ia menambahkan bahwa sinergitas dan komunikasi yang baik bisa menjadi penunjang.
“Tentunya sinergitas dengan antara teman-teman kabupaten kota dan provinsi, kemudian tetap kita bangun komunikasi dengan baik kedua belah pihak, apalagi utamanya yang petugas kesehatan,” tambahnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Pemerintah Kabupaten Konawe, DR. Ferdinand, SP, MH. mengungkapkan, dalam meraih prestasi tersebut tidak ada persiapan khusus yang dilakukan Pemkab Konawe dallam hal ini BKkBN dalam meraih tiga di Harganas tersebut.
Dia menyebut, kiat yang dibutuhkan adalah dengan mendorong PPLKB maupun staf yang ada dilapangan agar tidak mengandalkan otot saja dalam bekerja, akan tetapi harus mengedepankan otak.
“Artinya bahwa dengan terintegrasinya semua sistem yang ada di dunia ini, termasuk yang ada di Indonesia. Kita sebanarnya tidak perlu bekerja mengandalkan otot tetapi kita bekerja menggunakan otak, termasuk bagaimana mengajak akseptor kita untuk memberikan pemahaman dan memberikan contoh
yang baik dan benar. Itupu saja belum cukup kalau hanya dengan tangan saja, akan tetapi juga bagaimana kita pikirkan solusi dan dampaknya sehingga kita harus banyak berpikir. Sehingga teman- teman PPLKB yang ada di Konawe itu saya dorong bekerja,” cetunya.
Kata dia, dengan trik itulah, sehingga PPL tidak perlu disuruh suruh untuk menjalankan tugasnya akan tetapi dalam menjalankan tugas karena panggilan hati agar bisa meraih juara dalam kompetisi apapun,” terang Ferdinand.
Selain itu, Ferdinand juga mengungkapkan tantangan terberatnya adalah kondisi topografi daerahnya sehingga PPLKB terhambat untuk
Menempuh jarak yang cukup jauh.
“Kita butuh setiap saat mensuport prasarana yang butuhkan oleh tenaga kita PPLKB, terutama misalnya kendaraan dinas seperti mobil dan motor terutama. Termasuk infrastruktur penunjang lainnya agar menghindari resiko terhadap mereka. Kalau saya boleh sarankan, PPLKB kita ini setidaknya mereka ini di asuransikan agar mereka lebih aktif di lapangan,” saran Sekda Konawe kepada BKKBN Perwakilan Sultra sebagai perpanjangan tangan BKKBN Pusat.
Ferdinand menuturkan, untuk tetap mempertahankan prestasi yang diraih Kabupaten Konawe, agar melanjutkan saja yang sudah diraih dan kemudian makin ditingkatkan dari tahun ke tahun.
“Cara ini yang saya yakini agar itu semua target serta capaian Konawe bisa lebih meningkat kedepannya,” pungkasnya.
Mendengar usulan Sekda Konawe, Asmar mengatakan bahwa anggarannya yang didukung oleh Dana Alokasi Khusu (DAK), melalui dana tersebut, Kabupaten/Kota sekarang dapat membiayai pelayanan KB dengan DAK.
Asmar berharap bagaimana menjaga kekompakan dan kemintraan, khususnya dengan bidan yang ada di daerah masing-masing,” cetusnya.
“Dan jangan sampai lalai dengan protokol kesehatan,” ujar Asmar.