TIRAWUTA – Sebagai komitmen menyukseskan program Tanam Jagung Nasional pada Tahun 2017 dari Kementerian Pertanian Republik Indonesia yaitu terwujudnya Swasembada Pangan Nasional, Pemerintah Kabupaten Kolaka Timur (Koltim), Sulawesi Tenggara (Sultra), cananangkan penanaman jagung pada lahan pertanian dan lahan perkebunan.
Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pertanian Kabupaten Koltim, Abdul Jamal, mengatakan untuk mewujudkan program tanam jagung nasional pada tahun2017, pemerintah Koltim mengajak masyarakat melakukan penanaman jagung bukan hanya pada lahan pertanian tapi pada lahan perkebunan, Minggu (24/12).
Dikatakan, alokasi bantuan tanam jagung tahun 2017 oleh Kementerian Pertanian melalui Ditjen Perkebunan mendapat bantuan benih jagung sekitar 2.000 Ha, dan bantuan tersebut telah ditanam di lahan tanaman perkebunan, seperti pada Lahan Tanaman Kakao dan Kelapa.
“Alhamdulilah Petani Kakao telah 100 Persen merealisasikan penanaman jagung dari Kementerian Pertanian melaui Ditjen Perkebunan,” ujar Jamal.
Bahkan saat ini, lanjutnya sebagian petani telah melakukan panen dan merasakan hasil dari tanaman jagung tersebut.
“Petani yang sudah panen tersebut yang melakukan penanaman di Bulan Juli sampai September,” ungkap Jamal.
Keberhasilan Program dari Kementerian Pertanian kata Jamal, tidak lepas dari peran beberapa unsur terkait diantarannya, Kementrian Pertanian dalam hal ini Ditjen Perkebunan, Dinas Perkebunan dan Hortikultura Sultra, Dinas Pertanian Koltim maupun peran serta dan respon positif petani pada program ini.
Selain itu lanjut Jamal, Pembantu Lapang Petugas Tenaga Kontrak Pendamping (PLP-TKP) Kabupaten Koltim intens melakukan pendampingan pada petani, dengan harapan agar program pemerintah tercapai seperti yang diinginkan.
“Alhamdulillah program itu sudah dirasakan oleh petani. Insya Allah tanggal 27 Desember 2017 Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman akan melakukan panen janten jagung di Desa Atolano, Kecamatan Lambandia, Kabupaten Koltim.
Di tempat yang sama Koordinator PLP-TKP Kabupaten Kolaka Timur, Tasman Pandewa, memberikan apresiasi kepada Arman Sulaiman selaku Menteri Pertanian atas adanya program gerakan tanam jagung nasional.
“Ini kan desain program pemerintah yang luar biasa. Dulu petani kakao hanya mendapatkan hasil dari tanaman kakao, namun sekarang sudah mendapatkan tambahan hasil dari tanaman jagung di lahan yang sama,” ungkap Tasman.
“Program ini baru terjadi di era Presiden Joko Widodo, dan Menteri Pertanian RI Amran Sulaiman, juga Bambang selaku Dirjen Perkebunan. Ini baru trio pejabat Pro Rakyat,” ujar Tasman.
Tasman berharap, agar Kolaka Timur untuk terus menjadi fokus alokasi program perkebunan oleh Menteri Pertanian. Selain itu, selaku Pendamping Perkebunan, pihaknnya berkomitmen untuk senantiasa melakukan pendampingan, pengawalan dan monitoring di lapangan.
Masih tempat yang sama, salah seorang perwakilan para petani kakao di Desa Atolano, Kecamatan Lambandia Kabupaten Koltim, Nenshi mengungkapkan, adanya program tanam jagung dari Kementerian Pertanian tersebut, memberi penghasilan lebih pada para petani.
“Terima kasih kepada bapak Menteri Pertanian, karena dengan program ini, kami petani mendapatkan tambahan penghasilan selain hasil dari tanaman kakao. Kan lumayan pak, dalam satu hektar hasil jagungnya lima sampai tujuh ton, dengan nilai jual per kilo Rp. 3. 000, sampai Rp. 3.200,” ungkap Nenshi.
Ninshi mengaku, tidak merasa rugi dengan adanya tanaman jagung pada lahan kakaonya, karena mendapatkan benih gratis dari pemerintah. Terlebih tanaman jagung bisa ditanam dua hingga tiga kali dalam setahun pada lahan yang sama.
“Kami mengucapkan terima kasih banyak pada pendamping PLP-TKP, yang selalu mendampingi kami dalam pelaksanaan program perkebunan termasuk gerakan tanaman jagung di Koltim,” ucapnya.
Reporter: La Niati