Opini

Konawe Kota Padi; Makna Filosofis (Gagasan Konseptual Pj Bupati Konawe, Dr. H. Harmin Ramba, SE.,MM)

372

OPINI: Konawe Kota Padi; Makna Filosofis (Gagasan Konseptual Pj Bupati Konawe, Dr. H. Harmin Ramba, SE.,MM)

Bagian Pertama.

Penulis: Abdul Hasim, SP., M.Si
(Kadis Ketapang Konawe)

Tidak berlebihan jika penulis mengatakan bahwa konsep “Kota Padi” yang di gagas oleh Pj Bupati Konawe Dr. H. Harmin Ramba, SE., MM adalah sebuah gagasan konseptual yang brilian. Mengapa demikian, tentunya beliau tidaklah hanya asal ucap tanpa melihat potensi yang dimiliki oleh Kabupaten Konawe yang juga dijuluki sebagai Lumbung Beras Sulawesi Tenggara.

Banyak yang bertanya-tanya kenapa harus disebut kota padi, sementara Konawe hanyalah wilayah Kabupaten sehingga tidak pantas disebut sebagai Kota padi. Penyebutan nama Kota hanyalah sebuah majas (istilah), dalam hal ini, “kota’ dapat diibaratkan sebagai pusat kehidupan sosial, ekonomi, dan budaya yang mempengaruhi wilayah sekitarnya dengan sistem yang lebih modern, maju dan mandiri. Saya coba membaca secara harfiah makna secara umum dan secara filosofis apa yang dimaksud oleh Bapak Harmin Rambatentang Konawe sebagai Kota Padi.

Makna Kota Padi

Kota Padi dapat memiliki beberapa makna tergantung pada konteksnya. Ada beberapa makna yang terkait dengan istilah “Kota Padi”:

a) Makna Geografis: Kota Padi dapat merujuk pada daerah atau kota yang terkenal karena produksi padi yang melimpah. Seperti Konawe, yang dikenal karena sejarahnya sebagai daerah penghasil padi yang penting di Sulawesi Tenggara sehingga layak disebut sebagai ‘Kota Padi”.

b) Makna Simbolis: Padi juga memiliki makna simbolis yang mendalam dalam budaya Indonesia khususnya Konawe. Padi sering kali dianggap sebagai simbol kebahagiaan, harapan akan kecukupan pangan, dan kelimpahan panen. Padi juga menggambarkan makanan pokok masyarakat Indonesia, yaitu nasi. Oleh karena itu, Padi sering digunakan sebagai simbol kesejahteraan dan kebahagiaan.

c) Makna Filosofis: Padi juga memiliki makna filosofis dalam beberapa konteks. Misalnya, dalam ilmu padi yang merupakan pandangan filosofi hidup di masyarakat Konawe, padi dijadikan sebagai simbol kerendahan hati. Filosofi ini mengajarkan manusia untuk tetap rendah hati meskipun telah mencapai prestasi, seperti padi yang semakin berisi semakin merunduk.

Makna Filosofis Kota Padi.

Kota Padi memiliki makna filosofis yang dalam dan dapat memberikan pengajaran bagi manusia. Berikut adalah beberapa makna filosofis Kota Padi:

a) Kerendahan Hati: Filosofi padi mengajarkan kita untuk selalu rendah hati dan tidak sombong, meskipun telah mencapai banyak hal. Seperti halnya batang padi yang semakin merunduk saat bulirnya semakin berisi, kita juga harus tetap rendah hati meskipun memiliki banyak kelebihan.

b) Kekompakan dan Konsistensi: Padi cenderung konsisten, jika satu mulai

menguning maka semuanya akan menguning. Hal ini mengajarkan kita untuk menjaga kekompakan antar manusia agar dapat memperoleh hasil yang baik.

c) Kemampuan Beradaptasi: Padi memiliki tingkat adaptasi yang tinggi sehingga bisa tumbuh di berbagai kondisi, baik di lokasi berair maupun kering. Hal ini mengajarkan kita untuk memiliki kemampuan beradaptasi yang baik dalam menghadapi perubahan dan tantangan dalam kehidupan.

d) Ketekunan dan Kerja Keras: Padi tumbuh dengan tegar meskipun diterpa

berbagai rintangan. Hal ini mengajarkan kita untuk menjadi tekun dan bekerja keras dalam mencapai tujuan hidup kita.

e) Siklus Kehidupan: Padi mengajarkan tentang siklus kehidupan yang tak terhindarkan. Padi tumbuh dari benih, berkembang menjadi tanaman yang subur, dan pada akhirnya dipanen. Filosofi padi mengajarkan kita untuk menerima dan memahami keberadaan siklus ini, menghargai setiap fase kehidupan yang kita alami..

Dengan demikian makna-makna filosofis yang dimaksud oleh Bapak Harmin Ramba ini dapat memberikan pengajaran dan inspirasi bagi kita dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Dengan memahami dan menerapkan filosofi padi, kita dapat menjadi pribadi yang lebih baik dan membawa manfaat bagi orang lain, khususnya kita sebagai masyarakat konawe yang menjunjung tinggi nilai-nilai Kalosara “Inae Konasara ie pinesara inae liasara ie pinekasara”.

Mengutip kalimat pak Harmin Ramba “Jangan Lupa Bahagia”.

(Bersambung)

You cannot copy content of this page

You cannot print contents of this website.
Exit mobile version