Redaksi
KENDARI – Kongres V PAN di Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) memang tengah menjadi perhatian publik. Betapa tidak, hajatan lima tahunan itu diwarnai dengan saling lempar kursi dan adu jotos antar pendukung.
Mulai hari pertama kongres, Senin 10 Februari 2020, suasana sudah mulai tidak kondusif saat kubu dari Calon Ketua Umum (Caketum) PAN, Mulfachri Harahap, mengamuk di lokasi kongres akibat ID Card peserta tiba-tiba saja lenyap secara misterius.
Lain lagi soal ID Card peserta yang lenyap, masih di hari yang sama, ada pula kejadian perampasan lima buah Laptop panitia registrasi kongres oleh beberapa oknum peserta. Akibatnya, pembukaan kongres terpaksa tertunda.
Sampai di hari ke dua kongres, Selasa 11 Februari 2020, suasana kian memanas. Baru saja memasuki Rapat Pleno pertama, kubu Mulfachri Harahap dan Zulkifli Hasan sudah saling melempar air mineral hingga kursi. Bahkan pintu kaca Hotel Claro yang menjadi lokasi kongres sampai pecah dibuatnya.
Akibat kejadian itu, Pendiri PAN yang sekaligus Tokoh Reformasi, Amin Rais terpaksa harus dievakuasi dari ruang kongres yang kian tidak terkendali itu.
Hal itu diperparah lagi ketika waktu istirahat kongres, sekira pukul 13.45 Wita, kembali antar peserta kongres saling baku hantam. Kali ini, beberapa orang terluka berlumuran darah di bagian kepala dan hidung.
Belum lagi di luar arena kongres, para pendukung juga saling baku hantam di arena parkir mobil hotel.
Akibat suasana yang tidak kondusif tersebut, perebutan kursi tertinggi di PAN akhirnya harus dipercepat dari jadwal yang ada.
Belum lagi terjadi drama mundurnya Asman Abnur dari Caketum PAN dan merapat ke kubu Zulkifli Hasan.
Melihat situasi itu, Steering Committee (SC) kongres mengambil jalan percepatan pemilihan Ketua Umum PAN untuk Periode 2020-2025.
Seperti yang disampaikan Ketua SC Kongres, Eddy Soeparno, pihaknya bakal melakukan voting atau pemilihan langsung terhadap tiga Caketum PAN. Mereka adalah Zulkifili Hasan, Mulfachri Harahap dan Drajat Wibowo.
“Pemilihannya dipercepat, kami sedang siapkan untuk proses voting untuk tiga calon saja. Karena Asman Abnur mengundurkan diri,” paparnya di lokasi kongres, Selasa 11 Februari 2020.
Katanya, dari 590 peserta kongres hanya 568 orang yang bakal menyalurkan hak suaranya untuk memilih Caketum PAN. Hal itu disebabkan, terdapat 22 DPD PAN yang sedang terjadi sengketa kepengurusan.
“Panitia telah menyepakati 22 DPD PAN tidak diikutkan dalam pemilihan, karena ada sengketa kepengurusan,” jelasnya.