Reporter: Muh. Ardiansyah R
Editor: La Ode Adnan Irham
KENDARI – Pemerintahan Bupati Konawe, Kery Saiful Konggoasa dan Wakil Bupati Gusli Topan Sabara, terus menjalankan visi misi dari Konawe Gerbang Membangun Insan Unggul dan Berdaya Saing (Konawe Gemilang).
Melalui konsep daerah mandiri pangan, baik desa, kelurahan yang akan dimulai dari rumah tangga yang mandiri dalam pangan. Sehingga Masyarakat Konawe dapat menjadi maju dan mandiri.
Wakil Bupati Konawe, Gusli Topan Sabara mengatakan, dengan melakukan terobosan strategi quantum, masyarakat Konawe akan diajak mandiri secara pangan mulai dari tingkat kepala keluarga.
“Konsep kita itu kita mulai dari hal yang kecil karena kita tau, epicentrum dari kehidupan manusia ini adalah tempatnya di perut. Makanya kita fokus kepada ketahanan pangan konsep melalui Konawe Gemilang,” tuturnya.
Lanjutnya, sehingga kebutuhan konsumsi Kepala Keluarga (KK) pertahun sebesar Rp 317 miliar. Melalui konsep ini dapat mengurangi tingkat angka pangan.
“Kebutuhan konsumsi masyarakat kita perhari untuk sayur dan ikan itu rata-rata 15 ribu per KK, itu sedikit tapi kalau dikalikan 58 ribu KK dikali 365 hari. Totalnya kurang lebih kebutuhan sayur dan ikan masyarakat di Konawe itu sebesar 317 miliar ini angka yang sangat besar,”
Ia berkata, melalui dana Rp 317 miliar akan dialihkan untuk pendidikan mereka, sehingga menimalisir angka pengeluaran untuk pangan.
BACA JUGA:
- Harmin Dessy Paparkan Program Kemenangan di Pilkada Konawe di Hadapan Puluhan Ribu Massa Yang Hadiri Kampanye Akbar
- Empat Artis Ibu Kota Ikut Meriahkan Kampanye Akbar Paslon No 3 Harmin dan Dessy di Lapangan Sepak Bola Desa Humboto Uepai, Ribuan Massa dari 28 Kecamatan Turut Memeriahkannya
- DKPP RI Jatuhkan Sanksi Kepada Komisioner KPUD dan Bawaslu Konawe
“Anggaran itu dapat dialihkan untuk pendidikan anak-anak mereka di Kabupaten, baik di tingkat desa dan tingkat keluarga, dari pada dikeluarkan untuk pangan, lebih bagus dan itu dikeluarkan untuk pendidikan,” terangnya lagi.
Sementara itu di tahun 2020, Pemkab Konawe akan menfokuskan 11 desa dan 10 kelurahan yang akan dijadikan kawasan mandiri pangan.