KENDARI – Setelah beberapa hari lalu masyarakat digemparkan dengan kejadian pengeroyokan di Lorong Konggoasa, BTN Sartika Indah, Kelurahan Watulondo, Kecamatan Puuwatu, Kota Kendari terhadap korban bernama Rahmat Pasari (18) yang diduga dilakukan oleh dua orang anggota intelijen, Korem 143/ HO turut bereaksi.
Pihak Korem 143/ HO akan menyelidiki perihal kebenaran informasi yang menyebut keterlibatan dua orang anggota intelijen dalam kasus tersebut.
Kepala Penerangan Korem143/HO, Mayor Azwar Dinata mengatakan, Korem 143/ HO akan mencari semua terduga pelaku dan saksi pengeroyokan yang terjadi 11 September 2017 tersebut.
“Kami akan mencari pelaku untuk menanyakan perihal apakah benar itu Intel. Intel TNI atau POLRI atau Intel gadungan,” jelas Mayor Inf Azwar Dinata saat dikonfirmasi melalui ponselnya Selasa (24/10).
Jika para terduga pelaku terbukti merupakan anggota Intelijen dari TNI, Azwar memastikan mereka akan diproses sesuai prosedur hukum yang berlaku.
“Kalau benar anggota intelijen itu adalah oknum anggota TNI, maka akan diproses di Detasemen Polisi Militer sesuai ketentuan yang berlaku,” tambah Azwar.
Sebelumnya pada 11 September lalu, Rahmat Pasari alias Fikran (18), seorang korban pengeroyokan di Lorong Konggoasa, BTN Sartika Indah, Kelurahan Watulondo, Kecamatan Puuwatu, Kota Kendari mengaku dianiaya oleh dua orang anggota intelijen hingga babak belur.
Kasus ini sendiri masih dalam penanganan aparat kepolisian Polsek Mandonga.
Liputan: Redaksi