NEWS

Kuota KIP Kuliah 2023 di UHO Berkurang Setengah

5240
×

Kuota KIP Kuliah 2023 di UHO Berkurang Setengah

Sebarkan artikel ini
Gedung Rektorat UHO. (Istimewa)

KENDARI, MEDIAKEDARI.COM – Kartu Indonesia Pintar (KIP-Kuliah) adalah bantuan pendidikan yang diberikan pemerintah kepada mahasiswa yang berasal dari keluarga kurang mampu.

Bantuan ini berlaku bagi calon mahasiswa yang lolos melalui jalur Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP), Seleksi Nasional Berdasarkan Tulis (SNBT), dan Ujian Mandiri di perguruan tinggi negeri maupun perguruan tinggi swasta.

Untuk di Universitas Halu Oleo (UHO) sendiri menyediakan kuota KIP-Kuliah tersebut sebanyak 924 yang bakal diperuntukkan kepada calon mahasiswa tahun 2023 yang layak mendapatkannya sesuai kategori yang telah ditetapkan.

Rektor UHO, Prof Muhammad Zamrun Firihu menyebutkan kuota ini menurun 50 % dari yang sebelumnya sekitar kurang lebih 1.800an.

“Kuota KIP-kuliah tahun ini 924, jadi nanti kita akan seleksi berdasarkan, ya pokoknya istilahnya kita akan sisir kutu berarti ini karena dari yang tahun lalu kita berkurang setengah,” ujarnya, Kamis (11/5/2023).

Kuota demikian dengan jumlah mahasiswa yang bakal diterima sangat banyak membuat UHO akan melakukan seleksi secara ketat agar yang penerima merupakan orang-orang yang benar berhak mendapatkannya.

“Kita akan mencoba memberikan kepada yang betul-betul berhak menerima KIP-kuliah, karena kuota kita semakin sedikit,” ucapnya.

Terkahir, Zamrun menyampaikan kepada calon mahasiswa baru (maba) 2023 agar mengisi formulir data diri terkait pengajuan pendaftaran KIP-kuliah dengan sebenar-benarnya dan tidak menambahkan serta melebihkan.

Sebab menurutnya, bila nantinya data tersebut tidak sesuai dengan fakta maka pihak UHO tidak akan segan-segan untuk melakukan pemutusan.

“Kami sampaikan agar isi data itu dengan sebenar-benarnya, sebaik-baiknya serta tidak menambahkan dan melebihkan. Sebab nantinya kalau misal dia sudah terima dan kita lakukan pengecekan ke rumahnya tidak sesuai data itu maka akan kita putuskan,” pungkasnya.

Reporter : Muhammad Ismail

You cannot copy content of this page