WANGIWANGI – Untuk kesekian kalinya, Ketua Satu Pengelola Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Kabupaten Wakatobi, La Karim, dituntut untuk segera mengundurkan diri dari jabatannya. Dalam Demonstrasi itu juga terjadi cekcok diantara para peserta aksi bersama puluhan Mahasiswa STAI Wakatobi.
Amatan Mediakendari.com, Sabtu (9/12) di depan gedung STAI Wakatobi, beberapa organisasi yang tergabung dalam Aliansi Organisasi Kemahasiswaan dan Kepemudaan (AOKK) yang dipimpin oleh, Ramli (25), membeberkan, La Karim harus mundur dari jabatannya.
“Kami meminta agar Ketua Satu Pengelola STAI Wakatobi, atas nama La Karim, untuk memundurkan diri dari jabatannya. Sebab dia telah melakukan tindakan premanisme yang tak patut dan tak layak dilakukan atau dicontohkan,” ungkap Ramli, Sabtu (9/12).
Senada dengan itu, salah satu peserta aksi, Alwi, menuntut agar pihak Polres Wakatobi agar menuntaskan kasus kekerasan yang dilakukan La Karim kepada rekannya, Ramli, pada tanggal 30 November lalu.
“Saya meminta kepada pihak Kepolisian untuk segera menyeriusi kasus dugaan pemukulan yang dilakukan oleh salah satu Pengelola STAI Wakatobi, kepada saudara kami Ramli,” harap Alwi.
Sembari meminta agar oknum Satpol PP yang terlibat dalam aksi pemukulan itu segera di tangkap.
Namun salah satu Mahasiswa STAI Wakatobi, Ma’rufa menentang akasi demonstrasi tersebut. Menurut Ma’rufa, jika ada pengganti Ketua Satu Pengelola STAI, La Karim, maka ia siap keluar dari Kampus tersebut.
“Datangkan pengganti ketua satu sekarang jika ada, maka saya siap keluar dari kampus ini,” kata Ma’rufa.
Reporter: Sahwan
Editor: Kardin