FEATUREDHUKUM & KRIMINALMUNA

Lagi, Pasien BPJS RSUD Raha Diduga Ditelantarkan Hingga Meninggal

677
×

Lagi, Pasien BPJS RSUD Raha Diduga Ditelantarkan Hingga Meninggal

Sebarkan artikel ini

RAHA – Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Muna Sulawesi Tenggara (Sultra) kembali mendapat keluhan. Kali ini keluhan itu muncul dari keluarga pasien bernama Umar Sain Sidik (25), warga Kelurahan Tampo, Kecamatan Napabalano.

Pasien BPJS ini menderita sesak napas sejak masih berada di Morowali. Hingga ia pulang ke Raha untuk berobat dengan cara tradisional, penyakit itu juga tak kunjung sembuh. Penyakitnya pun semakin parah.

Pada akhirnya Ia dibawa ke RSUD Muna oleh sanak keluarganya untuk mendapatkan perawatan medis, pada Rabu (4/7) sekira pukul 22:30 Wita.

Sayangnya Umar belum mendapatkan penanganan dari Dokter ahli yang tahu pasti soal penyakit yang dideritanya itu. Ia hanya dipasangi infus dan oksigen oleh perawat yang bertugas ketika memasuki ruang Unit Gawat Darurat (UGD).

“Kita bermalam di UGD, karena katanya perawat semua kamar sudah penuh. Tapi kenapa ada pasien umum yang masuk setelah kita, malah dapat kamar?,” keluh isteri Umar, Anti, saat ditemui di RSUD Raha, pada Kamis (5/7).

Ironisnya lagi, hingga Umar dipindahkan ke ruang rawat inap, ia belum juga mendapatkan kunjungan dari dokter ahli untuk memeriksa kondisi kesehatannya itu.

“Nanti sudah ada yang ribut ribut di rumah sakit, baru datang dokternya,” kata Anti.

Hingga ditemui oleh dokter Wahid yang merupakan dokter ahli dalam, umar pun diarahkan untuk dirujuk ke rumah sakit Bahteramas Kota Kendari, pada Kamis malam (5/7) sekira pukul 22:00 Wita.

“Tiba-tiba malah mau dirujuk. Kenapa nanti sudah semakin parah baru datang diperiksa?,” kesalnya.

Sementara itu, Dr Wahid mengatakan, jika pelayanan rumah sakit yang dipimpin Agus Santoso itu masih kurang maksimal akibat kekurangan dokter. Sedangkan soal penyakit Umar, pihaknya masih mendapatkan kendala untuk memperoleh hasil lab dari pemeriksaan fungsi ginjal pasien, hingga harus dirujuk.

“Disini tidak ada Dokter jaga. dan pasien harus dirujuk karena kita tidak bisa dapat hasil lab fungsi ginjal,” ucap Wahid.

Naas, ketika hendak berangkat menuju Kota Kendari dengan menumpangi kapal malam, Umar menghembuskan nafas terakhirnya di pertengahan jalan sekitar pukul 23:00 Wita. Ia lalu dipulangkan kembali ke Raha menuju rumah duka untuk dimakamkan.


Reporter: Erwinsyah SJ

Respon (1)

  1. Pemda setempat harus memfasilitasi, fasilitas RSUD dan Tenaga kerja, dan juga Dokter jgn tahu terima gaji saja seharusnya seorang dokter harus tahu dia punya kewajibannya, itu seperti apa

Komentar ditutup.

You cannot copy content of this page