KENDARI -Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar kegiatan Focus Group Discussion (FGD) di hotel Grand Clarion Kendari, dalam rangka menyusun disagregasi Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) atau data investasi, agar tercipta efektifitas penanaman modal di Sultra.
Kepala BPS Sultra, Moh Edy Mahmud mengungkapkan, pihaknya menggandeng para pelaku usaha untuk menyasar data investasi di Sultra. Katanya, investasi merupakan leading indicator, dimana dunia usaha harus dapat mengenali iklim investasi di wilayahnya secara tepat melalui data yang tepat.
“Masyarakat luas perlu juga mengikuti perkembangan investasi, karena kondisi di dunia usaha akan berdampak pada penerimaan dan pengeluaran rumah tangga,” ujarnya, Selasa (16/10/2018).
Pihaknya mencatat, investasi yang tercermin dari PMTB pada tahun 2017 tumbuh 6,15 persen. Kontribusi komponen ini terhadap Pendapatan Domestik Bruto (PDB) yakni 32,16 persen. Pertumbuhan investasi ini ditopang oleh maraknya pembangunan infrastruktur dan investasi swasta seperti pengadaan mesin.
Lanjut Edy, untuk data investasi lebih jauh, lebih lengkap, lebih baik dan akurat . Pihaknya juga bisa menghitung dampak ekonomi secara apa dan menghitung berapa kebutuhan tenaga kerja.
“Kami berharap investasi yang masuk berdampak positif terhadap penyerapan tenaga kerja sehingga pengangguran bisa berkurang sekalipun jumlah pengangguran di Sultra relatif kecil,“ ucapnya.
Dia menambahkan, data PMTB juga menjadi bahan evaluasi bagi pemerintah Sultra terhadap berbagai program yang telah dijalankan untuk mempermudah investasi di daerah.
“Jadi, data PMTB juga menjadi bahan evaluasi bagi pemerintah Sultra terhadap berbagai program yang telah dijalankan untuk mempermudah investasi di daerah,” pungkasnya. (a)
Reporter: Waty