FEATUREDKendari

Lestarikan Alam, BKSDA Sultra Wajibkan ASN Tanam 25 Pohon Selama Hidup

489
×

Lestarikan Alam, BKSDA Sultra Wajibkan ASN Tanam 25 Pohon Selama Hidup

Sebarkan artikel ini

KENDARI– Sebagai wujud nyata dalam pelestarian alam, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) meluncurkan program menanam 25 pohon per orang selama hidup. Untuk mendukung program tersebut, Kementerian LHK mewajibkan kepada setiap Unit Pelaksana Teknis (UPT) melakukan kegiatan penanaman pohon dengan tagline ASN Menanam 25 Pohon Selama Hidup.

Dalam rangka mewujudkan penanaman 25 pohon per orang selama hidup, UPT Kementerian LHK, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sultra menggelar aksi penanaman pohon yang pelaksanaannya dipusatkan di Kawasan Suaka Margasatwa Tanjung Peropa, Air Terjun Moramo. Penanaman ini dipimpin langsung oleh Kepala BKSDA Sultra Ir Sri Winenang, MM didampingi oleh Kepala Sub Bagian Tata Usaha Ir Anis Suratin, Kepala Seksi Konservasi Wilayah II Darman, S. Hut MSc serta diikuti oleh seluruh pejabat fungsional Pengendali Ekosistem Hutan (PEH), Polisi kehutanan (Polhut), Penyuluh Fungsional Umum, Tenaga Kontrak Bakti Rimbawan, Kepala Desa Sumber sari dan Perwakilan Masyarakat Desa Sumber Sari.

Kepala BKSDA Sultra, Sri Winenang (Kedua dari Kanan). (Foto: Hendrik B)

Menurut Kepala BKSDA Sultra, Sri Winenang, jenis bibit yang ditanam antara lain Bitti, Kayu Kuku, dan kayu besi yang jumlahnya kurang lebih 1.000 pohon. Anakan ini telah ditanam pada areal terbuka dan areal yang tegakannya jarang. Hal ini untuk menambah jumlah populasi di areal tersebut sehingga mampu menjamin fungsi kawasan sebagai sistem penyangga kehidupan.

Proses Penanaman. (Foto: Hendrik B)

“Selanjutnya, kegiatan serupa juga akan dilaksanakan di kawasan konservasi lainnya di lingkup Balai KSDA Sultra,” ujar Sri Winenang, selasa (28/11).

Lebih lanjut, Sri Winenang menjelaskan, kawasan konservasi lainnya yang akan menjadi lokasi penanaman 25 pohon tersebut, yaitu Taman Wisata Alam Mangolo, Taman Wisata Alam Tirta Rimba, Suaka Margasatwa Tanjung Batikolo, dan Suaka Margasatwa Lambusango. Tambah Sri Winenang, kegiatan ini bertujuan untuk melestarikan alam dan menjadi media penyadaran bagi masyarakat dalam menjaga kelestarian kawasan konservasi.

“Dan manfaatnya adalah jasa lingkungan yang memberi daya dukung pada kehidupan manusia secara umum dengan ketersediaan oksigen dan memperkuat fungsi hidrologi,” jelasnya.

Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sultra. (Foto: Hendrik B)

Sri Winenang juga mengharapkan kegiatan ini bukan hanya seremonial belaka, namun hal ini harus menjadi tanggung jawab dan kewajiban bagi para ASN untuk menanam dan memelihara pohon selama hidup.

Reporter: Hendrik B
Editor: Jubirman

You cannot copy content of this page