KendariKESEHATAN

Libur Panjang Cuti Bersama, Ini Saran Epidemiolog Untuk Cegah Klaster Terbaru

702
×

Libur Panjang Cuti Bersama, Ini Saran Epidemiolog Untuk Cegah Klaster Terbaru

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi
Ilustrasi, Foto : Google/Liputan6.com

Reporter : Sardin.D

KENDARI – Pemerintah menetapkan cuti bersama peringatan maulid Nabi Muhammad SAW pada 28 dan 30 Oktober 2020. Sedangkan puncak acara maulid pada 29 Oktober 2020.

Dua hari cuti itu menjadi liburan panjang yang disambut eforia masyarakat karena kelanjutan harinya yakni 31 Oktober dan 1 November Sabtu dan Minggu, adalah libur akhir pekan.

Meski disambut masyarakat, libur panjang ini memunculkan kekhawatiran akan terjadinya lonjakan kasus baru infeksi virus corona. Sebab, diperkirakan banyak orang akan bepergian ke luar daerah.

Mengutip Kompas.com, Pakar Epidemiologi Universitas Airlangga (Unair), Windhu Purnomo mengatakan, jika terjadi perpindahan masyarakat antardaerah berpotensi adanya penularan virus corona.

“Di website covid19.go.id, terlihat bagaimana peta kabupaten kota se-Indonesia, sebagain besar adalah oranye, diikuti warna merah dan kuning yang jumlahnya hampir seimbang,” ungkapnya.

Ia menegaskan, libur panjang akan menjadi situasi yang sangat berisiko terhadap penularan infeksi virus corona. Pasalnya, tidak ada cara untuk mencegah orang bepergian.

Dengan kondisi itu, Ia menyarankan pemerintah sangat perlu meningkatkan tracing dan testing, serta isolasi dan juga harus tegas melakukan pengawasan penerapan protokol kesehatan di rest area hingga tempat pariwisata.

“Jika kedapatan melanggar protokol kesehatan, maka harus diberikan sanksi yang tegas, baik ke pihak pengelola usaha atau tempat publik dan masyarakat,” terangnya.

Sementara itu, lanjutnya, dirinya juga menggarisbawahi perlunya satuan tugas penanganan Covid-19 di setiap kabupaten kota dan provinsi harus bekerja keras mencari kasus setelah libur panjang.

Menurutnya, dimasa libur Panjang ini masyarakat harus benar-benar menerapkan protokol kesehatan meliputi mengenakan masker, mencuci tangan atau menjaga kebersihan tangan, dan menjaga jarak.

Windhu menyampaikan, masyarakat mempunyai peran yang sangat penting dalam menekan kasus infeksi Covid-19. Terlebih, saat ini hampir semua tempat, baik esensial dan non-esensial telah dibuka.

“Sekarang bolanya ada di masyarakat, mereka mau tertular atau menulari. Usahakan di rumah saja. Orang berisiko tinggi, orang tua, kormobid, ibu hamil, tinggal di rumah saja,” pungkasnya. (2)

You cannot copy content of this page