NEWSPERISTIWA

Lima Prajurit Yonif 725 Woroagi Korban Heli MI-17 Dapat Kenaikan Pangkat Luar Biasa

854
×

Lima Prajurit Yonif 725 Woroagi Korban Heli MI-17 Dapat Kenaikan Pangkat Luar Biasa

Sebarkan artikel ini

Reporter: Erlin / Editor : Kang Upik

MAKASSAR – Lima prajurit TNI dari Bataion Infantri (Yonif) 725 Woroagi yang menjadi korban jatuhnya Helikopter MI-17 di Provinsi Papua mendapatkan kenaikan pangkat luar biasa.

Hal itu sebagaimana disampaikan Pangdam XIV Hasanuddin Mayjen TNI Andi Sumangerukka, S.E dalam pers rilis, Minggu 16 Februari 2020.

Lima prajurit yang gugur dalam kecelakaan helikopter di Pegunungan Mandala, Pegunungan Bintang, Provinsi Papua yaitu Serda Ikrar Setia Nainggolan, Pratu Yanuarius Loe, Pratu Risno, Prada Sujono, Prada Tegar Hadi Sentana.

“Kami beserta keluarga besar Kodam XIV Hasanuddin berbela sungkawa atas gugurnya lima prajurit Yonif 725/Woroagi dan tujuh kru Heli MI-17, saat melaksanakan tugas pengamanan perbatasan di wilayah Papua,” kata Pangdam XIV Hasanuddin Mayjen TNI Andi Sumangerukka.

Mantan Kabinda Sultra ini juga turut mendoakan kelima prajurit TNI tersebut agar pengabdian dan perjuangan serta ibadah almarhum diterima Allah SWT dan mendapat tempat yang terbaik di sisi-Nya.

“Bagi keluarga maupun rekan-rekan almarhum, semoga sabar dan tabah menghadapi musibah ini,” papar Mantan Danrem 143 Halu Oleo ini.

Selain itu, Andi Sumangerukka juga memberikan santunan kepada lima keluarga prajurit Yonif 725 yang gugur dalam musibah tersebut.

“Memerintahkan komandan Batalyon untuk mengurus administrasi atas hak-hak almarhum dari negara termasuk Kenaikan Pangkat Luar Biasa (KPLB) dan klaim asuransinya,” tegasnya.

Diketahui, Heli MI-17 hilang kontak pada Jumat, 28 Juni 2019, saat terbang dari Bandara Oksibil, Papua. Helikopter saat itu terbang menuju Bandara Sentani, Jayapura.

Helikopter naas tersebut mengangkut 12 orang, yang terdiri atas tujuh kru dan lima personel Satgas Yonif 725 Woroagi. Heli dalam misi pengiriman logistik ke pos udara Pamtas di Distrik Okbibab, Pegunungan Bintang.

You cannot copy content of this page