NEWS

Literasi Digital Sulawesi 2021: Dakwah di Media Sosial, Banjiri dengan Konten Positif

492
×

Literasi Digital Sulawesi 2021: Dakwah di Media Sosial, Banjiri dengan Konten Positif

Sebarkan artikel ini

Redaksi

KONAWE SELATAN – Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo dilaksanakan secara virtual pada 11 Juni 2021 di Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara. Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Adapun tema kali adalah “Dakwah yang Ramah di Internet.”

Program kali ini menghadirkan empat narasumber yang terdiri dari Ahmad Imam Mujadid selaku Pengurus LHKI PP Muhammadiyah, Arham Kendari selaku penulis pemengaruh, Rahmat selaku ustad muda anti radikalisme, dan Zainal A Ishaq selaku pemeriksa fakta Tempo.co. Adapun yang bertindak sebagai moderator adalah Erna Virnia selaku jurnalis.

Episode kali ini diikuti 140 peserta dari berbagai kalangan. Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi menargetkan peserta sebanyak 57.550 orang.

Narasumber pertama, Ahmad Imam Mujadid Rais, mengantarkan materi “Digital Skills: Internet dan Konten Positif, Bagaimana Pemuka Agama dapat Memanfaatkan Internet untuk Konten Positif.”

Ahmad mengungkapkan, pemuka agama berperan penting dalam membentuk digital literasi jamaahnya dengan menyebarkan konten positif.

“Setiap lembaga agama perlu membuat buku panduan ‘akhlak medsosiyah’ untuk menangkal dampak negatif media sosial,” sarannya.

Pemateri selanjutnya, Arham Kendari, mengusung materi “Digital Ethics: Bijak di Kolom Komentar.” Menurut dia, ada tiga resiko dalam bermedia sosial. Pertama, tidak ada kontrol dalam berpendapat. Kedua, pesan seringkali tidak tepat sasaran. Ketiga, jejak digital yang kejam.

“Oleh karena itu, bijaklah dalam memanfaatkan media sosial,” pesan Arham.

Dalam kesempatan yang sama, Ustad Rahmat memaparkan materi “Digital Culture: Literasi Dakwah di Era Digital.” Dalam pandangannya, Ustad Rahmat menegaskan para agamawan agar tetap ramah dalam berdakwah di dunia internet. Menurut dia, hal tersebut sudah ditegaskan dalam Al-Quran.

“Dakwah literasi adalah peluang dakwah di era digital,” imbuhnya.

Pembicara terakhir, Zainal A Ishaq, memberikan materi tentang “Digital Safety: Internet Sehat dan Keamanan Digital.” Menurut dia, ada beberapa cara mengenali misinformasi dan disinformasi. Pertama, periksa alamat situs dan perusahaan media. Pastikan namanya tidak aneh dan perhatikan betul detail visual. Kedua, waspada jika terlalu banyak iklan. Ketiga, bandingkan dengan ciri-ciri pakem media besar atau arus utama.

“Terakhir, cek bagian ‘tentang kami’ serta waspada dengan judul-judul sensasional,” terang Zainal.

Setelah pemaparan materi oleh semua narasumber, kegiatan tersebut dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang dipandu moderator. Terlihat antusias dari para peserta yang mengirimkan banyak pertanyaan kepada para narasumber. Panitia memberikan uang elektronik senilai Rp 100.000 bagi sepuluh penanya terpilih.

Program Literasi Digital mendapat apresiasi dan dukungan dari banyak pihak karena menyajikan konten dan informasi yang baru, unik, dan mengedukasi para peserta. Kegiatan ini disambut positif oleh masyarakat Sulawesi.

Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai dari Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan materi yang informatif yang disampaikan narasumber terpercaya.

Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, informasi bisa diakses melalui https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi. (ADV)

You cannot copy content of this page