Redaksi
Gowa – Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi, yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo, dilaksanakan secara virtual pada 23 Juni 2021 di Gowa, Sulawesi Selatan. Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Adapun tema kali adalah “Bagaimana Belajar Online yang Efektif”.
Program kali ini menghadirkan empat narasumber yang terdiri dari pendiri Neuronesia Learning Center Bambang Iman Santoso, pengaruh Iva Vahriani, Ketua PGRI Sulawesi Tengah Syam Zaini, dan relawan TIK Indonesia Mihram. Adapun yang bertindak sebagai moderator adalah Desi Dwi Jayanti dari Katadata. Kegiatan kali ini diikuti oleh 685 peserta dari berbagai kalangan. Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi menargetkan 57.550 orang peserta.
Pemateri pertama adalah Bambang Iman Santoso yang membawakan tema “Sukses Belajar Online dengan Kemampuan Literasi Digital”. Dia mengatakan, kecakapan digital tidak hanya terkait perangkat lunak dan perangkat keras, melainkan juga perangkat otak (brainware). “Kemajuan teknologi digital itu tidak lebih penting dari manusianya itu sendiri. Sifat-sifat manusia seperti imajinasi, kreativitas, intuisi, emosi, dan etika akan menjadi hal yang lebih penting di masa depan,” imbuh Bambang.
Berikutnya, Iva Vahriani menyampaikan materi “Upaya Mencegah, Mendeteksi dan Menyikapi Cyberbullying”. Iva menyarankan, untuk mencegah perundungan siber, pengguna internet sebaiknya tidak membagikan informasi pribadi ke media sosial (medsos), selektif dalam mengunggah atau membagikan topik, bijak dalam berkomentar, dan memilih teman medsos yang baik. Lebih lanjut, cara menyikapi perundungan siber adalah melaporkan atau memblokir akun palsu, menenangkan pikiran, dan jangan membalas dengan komentar yang sama negatifnya. “Bila perlu, kumpulkan bukti dan laporkan dengan dasar UU ITE,” tegasnya.
Sebagai pemateri ketiga, Syam Zaini, membawakan tema “Literasi Digital Bagi Tenaga Pendidik dan Peserta Didik”. Menurut Syam, literasi di abad 21 tidak hanya membaca, menulis, dan berhitung, melainkan juga melek teknologi digital. Di masa pandemi Covid-19, terjadi percepatan penggunaan teknologi digital khususnya di dunia pendidikan. Orangtua, peserta didik, dan pendidik “dipaksa” beradaptasi dengan teknologi digital melalui pembelajaran jarak jauh. “Di era digital, pendidik dituntut mengikuti perkembangan teknologi. Pendidik yang tidak mau berubah akan tergilas oleh zaman,” katanya.
Mihram, sebagai pemateri terakhir menyampaikan tema “Tips Menjaga Keamanan Digital bagi Anak-anak di Dunia Maya”. Dia membagikan beberapa tips menjaga keamanan digital anak-anak, diantaranya melindungi identitas digital anak, ketahui lawan bicara anak, menunjukan konten yang sesuai usianya, dan manfaatkan fitur perlindungan teknologi. “Temani dan ajak anak berkomunikasi secara terbuka, ajarkan etika berperilaku di dunia maya, serta berikan ruang berkreasi dan berekspresi untuk anak,” tuturnya.
Setelah pemaparan materi oleh semua narasumber, kegiatan tersebut dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang dipandu moderator. Terlihat antusiame dari para peserta yang mengirimkan banyak pertanyaan kepada para narasumber. Panitia memberikan uang elektronik senilai Rp100.000 bagi 10 penanya terpilih.
Program Literasi Digital ini mendapat apresiasi dan dukungan dari banyak pihak karena menyajikan konten dan informasi yang baru, unik, dan mengedukasi para peserta. Kegiatan ini juga disambut positif oleh masyarakat Sulawesi.
Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai dari Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan materi yang informatif yang disampaikan narasumber terpercaya. Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, informasi bisa diakses melalui https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi.