KENDARI – Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) Sulawesi Tenggara (Sultra) mengecam terjadinya penembakan atas nama Sarman, salah seorang warga Desa Tue-Tue Kecamatan Laonti Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) oleh orang yang tak dikenal pada Minggu (14/1/2018), saat dirinya menghalang kapal tongkang yang memuat alat berat perusahaan tambang PT Gerbang Multi Sejahtera (GMS).
Ketua LMND Sultra, Laode Ali Wardanah mengatakan, kejadian menimpa Sarman merupakan sebagian kecil dari yang dialami oleh masyarakat Indonesia untuk mempertahankan tanahnya dari perusahaan.
“Bukan hanya di Konsel, tapi banyak masyarakat Indonesia yang mengalami hal sama, mereka digusur untuk memuluskan para perusahaan,” ujar Ali saat ditemui di sekretariat LMND Sultra di Kendari, pada Minggu (14/1/2018).
[Baca juga: Akibat Sengketa Lahan dengan Perusahaan Tambang, Warga Laonti Ditembak]
Ia juga menegaskan kepada pihak Kepolisian agar segera menyelidiki kasus penembakan yang dialami oleh Sarman, agar kejadian tersebut tidak terulang lagi pada masyarakat lain di Sultra.
Selain itu, ia juga melanjutkan, agar pihak Kepolisian harus netral dalam menangani persoalan sengketa lahan yang dialami oleh masyarakat dan pihak perusahaan. Hal itu dilakukan tambahnya, agar konflik tidak terjadi diantara kedua belah pihak yang sedang bertikai.
[Baca juga: Peringati HAKI dan HAM, LMND Sultra Lakukan Aksi Di Dua Kota]
“Polisi harus mengusut tuntas kasus ini. Juga Polisi harus bisa menjadi penengah supaya konflik bisa diminimalisir. Jangan lagi ada tembak-menembak,” pungkasnya.
Untuk diketahui, Saat ini Sarmin masih dirawat di Rumah Sakit Bahteramas karena terkena timah panas di paha kanannya. Pelaku penembakan sampai saat ini belum diketahui.
Reporter: Kardin