KendariNEWSSULTRA

Lomba Kreasi Kolase RA Se-Sultra: Menguatkan Kasih Sayang Ibu dan Anak Lewat Seni

538
×

Lomba Kreasi Kolase RA Se-Sultra: Menguatkan Kasih Sayang Ibu dan Anak Lewat Seni

Sebarkan artikel ini

Kendari, Mediakendari.com – Kreativitas, kebersamaan, dan kasih sayang antara ibu dan anak menjadi inti dari Lomba Kreasi Kolase RA Se-Sultra yang sukses digelar di Lippo Plaza Kendari pada Sabtu 15 Februari 2025. Kegiatan yang diinisiasi oleh Ikatan Guru Raudatul Athfal (IGRA) Sulawesi Tenggara ini menghadirkan lebih dari seribu peserta dari berbagai daerah, seperti Kota Kendari, Konawe Selatan, hingga Muna Barat.

Menurut Ketua IGRA Sultra, Irna Elyza, S.Psi., M.Pd, lomba ini diadakan sebagai bagian dari program Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) di tingkat RA (Raudatul Athfal) sekaligus sebagai ajang mempererat kasih sayang dalam keluarga.

“Sekarang ini banyak orang tua sibuk dengan pekerjaan, anak-anak juga asyik dengan gadget mereka. Jadi, melalui lomba ini, kami ingin menciptakan momen kebersamaan dan memperkuat hubungan antara ibu dan anak,” ungkapnya.

Berbeda dengan lomba mewarnai yang sudah sering diadakan, kali ini peserta diajak untuk berkreasi dengan teknik kolase—menempelkan potongan kertas warna-warni untuk membentuk gambar. Ketua Panitia Suharlin, S.Pd menjelaskan bahwa teknik ini tidak hanya melatih kreativitas anak, tetapi juga meningkatkan ketekunan, kesabaran, dan kemampuan motorik halus
mereka.

“Kolase itu seni yang menarik karena anak bisa lebih bebas berekspresi. Kalau mewarnai kan biasanya mengikuti pola yang ada, sementara dengan kolase, mereka bisa menciptakan bentuk sendiri,” tambahnya.

Dalam lomba ini, anak-anak berusia 3-6 tahun mendapat waktu satu jam untuk menyelesaikan karya mereka. Selama 15 menit pertama, anak bekerja sendiri, baru setelah itu orang tua diperbolehkan membantu.

Penilaian: Kreativitas Hingga Kekompakan dengan Orang Tua

Sebagai juri, Hamurti, S.Pd., M.Pd menilai karya peserta berdasarkan beberapa aspek utama: kreativitas, komposisi, teknik, estetika, kebersihan, dan finishing. Namun, yang paling menarik adalah keterlibatan orang tua dalam prosesnya.

“Kami ingin memastikan anak-anak tetap menjadi pelaku utama dalam lomba ini. Orang tua boleh membantu, tapi tidak mengambil alih. Justru di sinilah kami melihat bagaimana mereka bekerja sama dan saling memahami,” jelasnya.

Ia juga berharap ke depannya media yang digunakan dalam kolase bisa lebih bervariasi, tidak hanya kertas warna, tetapi juga biji-bijian, daun kering, hingga ranting kecil.

Lomba ini mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk Bank Muamalat, Lippo Plaza, Gramedia, dan Airlangga. Dengan tingginya antusiasme peserta, IGRA Sultra berencana mengadakan kembali lomba serupa di tahun-tahun mendatang dengan skala lebih besar.

“Kalau sponsor lebih banyak, tentu pesertanya bisa lebih luas dan biaya pendaftaran lebih terjangkau. Bahkan, kami ingin mengadakan lomba kolase untuk para guru juga, dengan tingkat kesulitan yang lebih tinggi,” ujar Suharlin, S.Pd.

Dengan adanya kegiatan seperti ini, diharapkan semakin banyak orang tua yang sadar akan pentingnya meluangkan waktu berkualitas bersama anak. Tidak hanya sekadar berkarya, tetapi juga membangun hubungan yang lebih erat dalam suasana yang menyenangkan.

Reporter: Nurzaida

You cannot copy content of this page