KENDARI – Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (LPPMP) Universitas Halu Oleo (UHO) menggelar lokakarya pendampingan. Lokakarya ini bertujuan untuk mencapai akreditas internasional.
Rektor UHO Zamrun mengatakan lokakarya tersebut sebagai upaya untuk pencapaian akreditas internasional yang telah ditetapkan kementerian kebudayaan dan pendidikan (Kemendikbud) sebagai salah satu indikator kinerja utama perguruan tinggi menuju pencapaian akreditas internasional
“Kalau dulu perguruan tinggi cuma dihimbau untuk mendapatkan akreditas internasional, kalau sekarang tidak lagi, tapi sudah menjadi sebagai kewajiban,” ujarnya di salah satu hotel tempat lokakarya berlangsung, Selasa 16 November 2021
LPPMP UHO memilih pemateri dari LPPMP kampus Universitas Hasanudin (unhas) Makassar untuk membantu percepatan dengan memberikan gambaran, tips memilih badan akreditas internasional yang cocok dan teknik persiapan dalam mendapatkan akreditasi internasional sebab unhas salah satu kampus yang telah akreditasi internasional untuk 8 program studi.
Ketua Panitia Lokakarya Weka Gusmiarty Abdullah menambahkan UHO memiliki potensi yang besar mencapai akreditas internasional ditandai dengan pencapaian akreditas unggul pada fakultas ekonomi dan bisnis (FEB) sebanyak 3 program studi dan satu dari program magister ilmu pengetahuan sosis (IPS)
“Sampai tahun ini program studi yang terakreditas unggul, alhamdulillah sudah ada empat yang terdiri dari program studi (prodi) S1 seperti, prodi akuntasi, manajemen dan pembangunan serta prodi magister IPS (S2) serta yang mendapatkan akreditasi sudah ada 25 program studi,” tuturnya
Peserta lokakarya diikuti 17 dekan dan wakil dekan I bidang akademik, semua ketua prodi termasuk yang telah terakreditas unggul dan A serta wakil rektor UHO
Selanjutnya, Weka berharap dari setelah lokakarya program studi yang ada di UHO mulai bergerak untuk mempersiapkan dalam penyusunan dokumen serta penetapan langkah-langkah sesuai kebutuhan untuk mendapatkan akreditas internasional di tahun 2024.
Penulis : Muhammad Ismail
