KENDARI, Mediakendari.com – Mabes TNI melakukan sosialisasi tentang bela negara, yang di ikuti oleh Organisasi Perangakat Daerah (OPD) lingkup Pemerintah Kota Kendari dan dari kalangan masyarakat umum serta Mahasiswa, Rabu 05 Juni 2024 di ruang Samaturu Balai Kota Kendari.
Pabandya 2 Bindemografi Ster TNI, Letkol Infantri Yatiman mengungkapkan, masyarakat selaku komponen bangsa untuk terus diamalkan, terus ditingkatkan dalam rangka mewujudkan keamanan dan ketertiban khususnya di wilayah masing- masing.
“Yang menimbulkan perang moderen, secara regional instabilitas kawasan yang masih menjadi isu hangat, seperti laut cina selatan sampai sekarang belum selesai. Kemudian nasional, ada terorisme, radikalisme, siber, narkoba, hoaks terutama melalui HP, itu kita jaga. Termasuk konflik sosial,” jelasnya.
Lanjut Ia mengatakan, perang moderen yaitu perang yang merusak hati, pikiran dan jiwa manusia dengan bentuk propaganda yang dilakukan negara lain.
“Sasarannya memanfaatkan kerawanan negara diberbagai aspek kehidupan negara itu. Kita dari dulu sejak jaman Belanda dulu kita paling mudah diadudomba. Tingkat keluarga saja bisa diadudomba apalagi pada saat mau Pemilu. Antar keluarga saja bisa perang apalagi antar tetangga, masyarakat atau tetangga kampung,” terangnya.
Ia mebambahkan, secara kompleks dan multi dimensional ancaman terhadap terhadap pertahanan negara yaitu ada militer dan non militer. Untuk militer yakni agresi , sedangkan non agresi yakni perpaduan perang konvensional dan asimetrik, perang siber, teror dan lain- lain.
“Dari beberapa faktor ancaman tadi, yang ditemukan itu ancaman aktual, yaitu diantaranya ada terorisme, pencurian kekayaan alam, wabah penyakit covid- 19. Semua itu kita harus waspadai,” tuturnya.
Lebih lanjut Ia mengatakan, selanjutnya yaitu ancaman potensial, bisa terjadi perang konvensional seperti Palestina dan Irak.
“Kita ini untuk menciptakan situasi keamanan, kita harus mempersiapkan diri, kemudian ancaman senjata moderen. Ancaman itu potensial sewaktu- waktu bisa terjadi, ancaman pandemik juga,” ungkapnya.
Sementara Kasat Binmas Polresta Kendari, AKP Ahmad Fatarun Manado mengatakan, wilayah hukum Polresta Kendari umumnya luas terus ditunjang dengan dengan jumlah personil yang masih minim. Sehingga aktivitas anggota Polresta Kendari dalam menjaga situasi Kantibmas, mengatur bagaimana kondusifitas situasi Kantibmas dapat berjalan dengan baik.
“Tapi alhamndulillah debgan berani dan bantuan masyarakat situasi wilayah hukum Polresta Kendari sampai hari ini masih relatif kondusif. Itu mungkin yang perlu kita syukuri bersama, terutama teman- teman para camat. Ini sangat luar biasa bagaimana kita membangun komunikasi sehingga terciptanya situasi Kantibmas ini sangat baik di Kota Kendari,” jelasnya.
Sementara itu Kepala Bidang, Kesbangpol Kota Kendari, Awaludin, mengemukakan bahwa di Kota Kendari rawan terhadap bencana alam seperti banjir dan tanah longsor terutama disaat musim hujan.
“Dan kewaspadaan nasional sangat respon dengan bencana ini. Kemudian ancaman keamanan lingkungan,” tuturnya.
Ia menambahkan, kewaspadaan basional khususnya di Kendari yaitu membantu masyarakat untuk lebih tangguh dalam menghadapi krisis ekonomi dan sosial seperti fluktuasi harga komoditas dan pengangguran serta pemberdayaan ekonomi lokal. Dengan meningkatkan kewaspadaan Pemerintah dan masyarakat dapat lebih baik, mengelolah SDA lokal dan menciptakan lapangan kerja.
“Mencehah dan mengatasi konflik sosial, keragaman budaya dan etnis di Kota Kendari sebagai ibukota Sultra,” tandasnya.
Reporter: Ronas